KENDARINEWS.COM — Kabupaten Buton Tengah (Buteng) kini berusia 7 tahun setelah memisahkan diri dari Kabupaten induk Buton. Daerah yang dipimpin duet Samahuddin- La Ntau (mendiang) itu terus tumbuh dan berkembang. Buteng memperingati HUT ke-VII dengan mengggelar upacara di Lapangan Inulu, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim), Jumat (23/7). S e r – emoni yang dipimpin sang bupati itu dihadiri Ketua DPRD Buteng Bobi Ertanto , Sekab Buteng Kostantinus Bukide bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, Camat, Lurah, Desa dan masyarakat, berlangsung khidmat. Bupati Buteng, H Samahuddin dalam sambutannya memaparkan hasil pembangunannya semasa 4 tahun kepemimpinannya.
Di antaranya, meraih predikat Wajar Tampa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara beruntun sebanyak 4 kali sejak tahun 2017. Pada 12 April, Pemkab Buteng meraih penghargaan sebagai juara satu terbaik kategori terbaik kinerja penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sultra. Suami Hj Jusniar Samahuddin juga mengulas pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2018-2020. Tahun 2018 misalnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,83 persen. Tahun 2019 menjadi 6,26 persen. Sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan cukup signifikan, yakni 3,07 persen.
“Meski tahun 2020 mengalami penurunan, akan tetapi masih memiliki tren positif. Karena semua daerah pertumbuhan ekonomi mengalami minus bahkan nol akibat pandemi Covid- 19. Dan Alhamdulillah, angka pertumbuhan kita saat ini menduduki posisi kedua di Sultra setelah Kabupaten Konawe,” Ulasnya.
Ketua DPD PDI-Perjuangan Buteng juga mengulas pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih relatif stabil bahkan tidak menurun. Jika dilihat di tahun 2014, IPM Buteng mencapai angka 61,69 persen. Kenaikan kembali terjadi di tahun 2018 menjadi 63,46 persen. Begitu juga di tahun 2019 dan 2020 yang mencapai angka 64,37 persen. “Sementara untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkab Buteng selalu menggelontorkan beasiswa bagi masyarakat setiap tahun senilai Rp 1 miliar. Dan beasiswa akan terus dianggarkan di tahun-tahun yang akan datang,” Ucapnya.
Adapun disisi infrastruktur, Samahuddin sedikit lagi menuntaskan pekerjaan jalan. Dari keseluruhan panjang jalan Kabupaten Buteng kisaran 284,96 KM, yang sudah dituntaskan sekitar 250,20 KM. Sementara 34,76 KM akan dituntaskan tahun ini dan tahun yang akan datang. “Selain jalan raya dan jembatan, dalam rangka menciptakan ciri kesan keindahan kota, kami juga telah membangun beberapa pintu gerbang serta pembangunan Icon tugu menara simpang lima Labungkari,” Jelasnya.
Di tengah kesulitan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, Samahuddin menuturkan Pemkab telah mengucurkan anggaran melalui Dinas sosial sebesar Rp 3.17 miliar. Dana itu buat kegiatan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) untuk 3.032 warga dan pemberian sembako kepada 1.500 orang. “Pemberian BLT maupun sembako terus kita lakukan. Agar ekonomi masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa membantu,” tuturnya.
Tak hanya itu, tahun 2020 kemarin, Samahuddin mengalokasikan anggaran buat para imam, Khatib, Bilal, Cleaning service, Sara Perempuan dan Guru Ngaji sebesar, Rp 1.06 miliar. Di tahun 2021 meningkat menjadi, 1.08 miliar. “Kita inginkan para pengurus masjid bisa sejahtera. Apalagi kerjaannya sangat mulia. Tanpa mereka, anak-anak kita tidak akan bisa memahami ilmu agama begitupun lainnya,” katanya. (rud/adv)