KENDARINEWS.COM — Sejak tahun 2017 lalu, Program Pendidikan Bersinar (PPB) sudah terealisasi. Meski awalnya sempat ada pengembalian anggaran ke kas negara karena kurang peminat, namun memasuki tahun 2018 hingga saat ini, program tersebut meningkat secara signifikan. Bukan hanya di Indonesia, mahasiswa yang kuliah di luar negeri pun tercatat sebagai penerima beasiswa prestasi melalui salah satu program andalan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi tersebut.
Ketua Tim Verifikasi Berkas Beasiswa Bersinar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi, Nurmasi, menyebut, untuk mahasiswa yang kuliah di luar negeri, pihaknya menambahkan satu poin atau syarat yang harus dipenuhi. Yakni, mampu mempromosikan Kabupaten Wakatobi. “Intinya harus punya paspor dan poin pentingnya adalah mahasiswa tersebut mampu mempromosikan daerah kita di negara tempatnya menimba ilmu,” ujar Nurmasi, kemarin.
Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan tersebut juga menambahkan, salah satu penerima beasiswa prestasi tersebut adalah seorang mahasiswa kedokteran yang kuliah di China. “Jadi, mahasiswa ini sudah terima beasiswa prestasi tersebut sejak tahun 2017 lalu sampai tahun 2020 lalu,” tambahnya. Penerima beasiswa prestasi ini tidak dibatasi baik yang kuliah di dalam maupun di luar negeri. Serta di kampus negeri ataupun swasta. “Paling penting merupakan warga asli Wakatobi dan memenuhi syarat nilai yang telah ditentukan,” tambahnya.
Tahun ini lanjut Nurmasi, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp 2,6 miliar melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 untuk PPB ini. Selain untuk beasiswa prestasi, anggaran ini juga diporsikan untuk program bantuan siswa miskin (BSM) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Tahun ini pencairannya dipercepat sebelum pembayaran SPP. Jadi selain telah mengusulkan, kita tim juga telah melakukan monitoring dan Insya Allah dalam waktu dekat sudah cair agar biasa mengurangi beban pembayaran SPP para mahasiswa berpestasi tersebut,” tutupnya. (c/thy)