KENDARINEWS.COM — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari berencana membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare tahun ini. Hanya saja, pembangunan dengan anggaran Rp 380 Miliar tersebut, lokasinya di Konawe.

Sekab Konawe Ferdinand Sapan, menyebut, pemkab tidak akan memberikan izin atas lahan kepada Pemkot Kendari jika dalam pembangunan SPAM tersebut tidak jelas apa yang diperoleh Konawe.
“Entah itu bagi hasilnya, atau manfaat sosial lainnya. Karena yang kena dampak sosial pembangunan SPAM itu di Konawe, bukan Kendari,” ujarnya di temui, Jumat (26/2).
Ferdinand memastikan, pihaknya tidak akan memberikan izin atas lahan di Desa Tabanggele, jika asas manfaat bagi pemkab Konawe belum klir terlebih dahulu. Ia berdalih, investasi itu, 30 tahun kedepan akan menjadi milik Pemkot Kendari. Sementara jelas-jelas, pada saat awal investasi pembangunan SPAM, Pemkot tidak mempunyai aset apapun di Desa Tabanggele.
“Yang punya tanah dan air itu Konawe. Tapi, yang dapat manfaatnya nanti pemkot Kendari. Pokoknya kita belum sepakat itu,” tandas Ferdy, sapaan karib Ferdinand Sapan. (adi/b)