KENDARINEWS.COM– Banyak orang menganggap sakit usus buntu disebabkan makan salah satunya biji cabai. Namun ternyata hal tersebut bisa ya bisa juga tidak.
Untuk lebih jelasnya kita simak penjelasan dokter Tirta. Dokter Tirta menyebut Usus Buntu adalah kondisi medis yang terjadi ketika apendiks, bagian kecil dari usus besar, mengalami peradangan.
Dokter Tirta dalam keterangannya pada 4 November dan dilansir JPNN, menyatakan bahwa hubungan antara biji cabai dan usus buntu tidak sepenuhnya jelas. “Bisa iya, bisa enggak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa usus buntu tidak hanya disebabkan oleh biji cabai. Pencernaan yang tidak lancar dapat memicu infeksi pada apendiks, yang kemudian menyebabkan peradangan. Sisa makanan atau kotoran yang tersangkut juga bisa menjadi faktor penyebab infeksi ini.
Usus buntu tidak hanya disebabkan oleh biji cabai. Karena pencernaannya enggak lancar dan terjadi infeksi di apendiks,” tegas Dokter Tirta.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa biji cabai mungkin saja memengaruhi sistem pencernaan seseorang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, hal ini bergantung pada kondisi kesehatan saluran pencernaan individu. Pada seseorang dengan pencernaan yang terganggu atau memiliki gangguan tertentu, biji cabai dapat memicu reaksi yang lebih serius.
Meskipun begitu, dalam banyak kasus, pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan hidup yang buruk lebih sering menjadi penyebab utama masalah pencernaan, termasuk usus buntu. Dokter Tirta mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola makan yang seimbang guna mencegah berbagai gangguan kesehatan.
Jika infeksi pada apendiks tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi serius. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi sakit perut hebat di bagian kanan bawah, mual, atau demam. Bila mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Kesimpulannya, biji cabai bukanlah satu-satunya penyebab usus buntu. Penting untuk menjaga kesehatan pencernaan melalui pola makan yang baik dan gaya hidup sehat untuk mencegah berbagai masalah medis, termasuk peradangan pada usus buntu.
