Kendati demikian, dukungan dari beberapa partai politik besar lainnya, juga mulai menunjukkan arah dukungan kepada masing-masing pasangan ini. PKB, yang memiliki 4 kursi di DPRD Bombana, disinyalir kuat akan memberikan dukungan penuh kepada BUR-Yani. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Ketua DPC PKB Bombana menyatakan, rekomendasi PKB di Bombana milik Burhanuddin.
Sementara itu, pasangan ANS-TO juga diprediksi akan mendapatkan dukungan dari Partai Amananat Nasional (PAN), partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan dan memiliki 3 kursi. PAN memiliki hubungan khusus dengan ANS, mengingat mantan Bupati Bombana dua periode, Hj. Tafdil, (suami ANS) sukses menggunakan PAN sebagai kendaraan politiknya, dalam Pilkada sebelumnya dan berjaya di Bombana.
Jika PKB secara resmi memberikan dukungannya kepada BUR-Yani dan PAN kepada ANS-TO, maka kedua pasangan ini akan memenuhi syarat pencalonan dengan masing-masing memiliki 5 kursi.
Selain PAN dan PKB, terdapat beberapa partai politik lain yang masih menjadi rebutan kedua pasangan ini. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, dan Partai Gerindra, yang masing-masing memiliki 4 kursi di DPRD Bombana.
“Kami terus menjalin komunikasi yang baik dengan partai politik,” ucap kedua pasangan ini di tempat berbeda.
Jika situasinya tidak berubah sampai pendaftaran palson di KPU Bombana, 27 Agustus 2024 mendatang, maka bisa dipastikan, Pilkada Bombana hanya akan diikuti dua paslon alias head to head. Sebab, dukungan parpol hanya mengerucut kepada dua nama ini.
Andi Nirwana Sebbu maupun Burhanuddin, bersama pasangan masing-masing sudah mempersiapkan diri, jika memang terjadi head to head. “Tidak ada masalah soal itu (head to head),” ungkap keduanya di waktu dan tempat berbeda.(ing/kn)