KENDARINEWS.COM– Data dari BPN Kabupaten Kolaka menyebutkan masih banyak lahan di Bumi Mekongga yang belum bersertifikat.
“Jumlah lahan yang ada di wilayah kita kurang lebih 135 ribu bidang, dan yang sudah tersertipikat baru sekitar 105 ribu bidang, atau sekitar 77 persen. Artinya, masih terdapat sekitar 30 ribu bidang tanah yang belum tersertipikat. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama. Tentunya pemerintah daerah bersama teman-teman dari BPN turut memikirkan solusinya,” kata Plt Bupati Kolaka H Muhammad Jayadin saat menghadiri penyerahan sertipikat tanah Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Aula Sasana Praja, Selasa (12/12).
Jayadin mengatakan, salah satu untuk menuntaskan persoalan sertipikat tanah yaitu dengan program PTSL. Kata dia, melalui program tersebut maka di tahun 2023 ini ada 3.184 bidang lahan yang disertipikatkan di wilayah otoritanya.
“Awalnya, kita hanya memiliki rencana untuk 684 sertipikat pada tahun 2023. Namun, berkat komunikasi dan koordinasi yang baik maka kita berhasil menambah anggaran sebanyak 2.499 sertipikat. Sehingga, totalnya menjadi 3.184 sertipikat,” ungkap Jayadin.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kolaka, Muhammad Jufri menambahkan, untuk program PTSL di Bumi Mekongga dilaksanakan dua tahap. PTSL tahap pertama ada 684 sertipikat di empat desa dan kelurahan yaitu Awa, Wowa Tamboli, Sea, dan Lalonggolosua. Sedangkan untuk program PTSL tahap dua yang dilaksanakan di delapan desa dan kelurahan yaitu Watuliandu, Balandete, Lalombaa, Sabilambo, Laloeha, Tahoa, Ulunggolaka, dan Anaiwoi itu ada 2.499 sertipikat.
“Selain PTSL, di tahun 2023 juga ada kegiatan redistribusi tanah dengan seribu penerbitan sertipikat di tujuh desa dan kelurahan. Adapun tujuh desa dan kelurahan itu adalah Towua, Ulu Wolo, Lapao – Pao, Liku, Popalia, Polinggona, dan Ladahai,” ungkap Jufri. (fad)
