Sepanjang 2021, OJK Sultra Sukses Mengedukasi 6.630 Peserta
KENDARINEWS.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra memiliki tugas berat yakni meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sektor jasa keuangan (literasi keuangan) sehingga mendorong akses terhadap produk lembaga keuangan (inklusi keuangan). Pemerintah telah menargetkan literasi dan inklusi keuangan masing-masing 50 persen dan 90 persen pada 2024 mendatang. Atas dasar itulah, OJK Sultra masif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusuf mengatakan sosialisasi dan edukasi terkait sektor jasa keuangan penting dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui dan memahami serta bisa terlibat dalam aktivitas keuangan baik melalui jasa perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Lanjut dia, berdasarkan hasil survei OJK tahun 2019, tingkat inklusi dan literasi masyarakat di Sultra melampaui target nasional sebesar 35 persen yang tercatat untuk inklusi sebesar 75,07 persen sedangkan literasi sebesar 36,75 persen.
Untuk mencapai target literasi dan inklusi keuangan sebesar 50 perseb dan 90 persen pada tahun 2024 sesuai dengan strategi nasional keuangan inklusi (SNKI), pihaknya aktif melakukan edukasi ke berbagai lapisan masyarakat dengan bersinergi berbagai stakeholder dan memakai berbagai strategi.
Untuk kegiatan edukasi pada 2021, OJK Sultra telah melakukan edukasi sebanyak 77 kali dengan total peserta mencapai sekira 6.630 orang. Rinciannya, 28 kali kegiatan tata muka yang melibatkan pelaku jasa keuangan bagi perguruan tinggi negeri, swasta, dan sekolah menengah atas negeri dengan jumlah total 1.672 peserta.
“Selanjutnya 49 kali kegiatan non tatap muka yang melibatkan pelaku jasa keuangan, tokoh agama dan petinggi OJK Pusat dengan jumlah total 4.958 peserta,” ungkap Maulana, Selasa (04/01/2022).
Disisi lain, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sektor jasa keuangan, pihaknya juga telah menghadirkan sebuah terobosan berupa Kelas Duta dan Literasi Keuangan (Dilan Class), Program Pemuda Bangun Desa (Promuda Bagus), Kelas Kewirausahaan, Program Edukasi Keuangan Berbasis Agama (Pro Esa), Program Edukasi Keuangan Berbasis Budaya (Pro Ekabaya), dan Digital Massive Class. (ags)