KENDARINEWS.COM — Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) telah dimulai sejak akhir Juni lalu. Sekira 10.885 formasi CPNS dan PPPK disiapkan 14 dari 17 pemerintah daerah (Pemda) di Sultra. Jumlah itu minus Kabupaten Buton Selatan (Busel), Wakatobi dan Konawe Kepulauan. Lihat grafis. Dari ribuan formasi itu, formasi guru mendominasi, baik di seleksi CPNS maupun PPPK.
Hampir dipastikan ribuan pemburu nomor induk pegawai (NIP) akan berebut formasi CPNS dan PPPK. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dimulai 25 Agustus-4 Oktober 2021 dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) mulai 8-29 November 2021.
Kepala Bidang Mutasi dan Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Kadir mengatakan, formasi yang disetujui Kemenpan RB untuk Pemprov Sultra sekira 1.150 kursi, baik CPNS maupun PPPK. “Formasi umum CPNS terdiri dari 27 tenaga kesehatan (nakes) dan 23 tenaga teknis. Selanjutnya formasi PPPK terdiri dari 63 nakes, 2 tenaga teknis dan 1.035 guru,” Kadir saat dihubungi kepada Kendari Pos, Minggu (11/) kemarin.
Peserta tes akan mengikuti seleksi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Lalu bagaimana teknis pelaksanaan tes di masa pandemi Covid-19 ? Kadir menjelaskan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. Peserta harus melampirkan hasil keterangan rapid test antigen mandiri. Peserta bersuhu tubuh tinggi, menjalani tes di ruang khusus. “Kapasitas ruangan hanya diisi 50 persen untuk memberi jarak antara peserta,” jelas Kadir.
Pemkot Kendari menyediakan 439 formasi CPNS dan PPPK. Plt. Kepala BKPSDM Kendari, Sudirham, menyebut, 439 formasi itu terdiri dari 375 tenaga guru (PPPK), 34 tenaga kesehatan, dan 30 tenaga teknis. “Untuk tenaga guru seluruhnya adalah PPPK. Sementara nakes dan teknis adalah CPNS. Seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) oleh BKN. Seleksi ini murni dan pusat yang menentukan kelulusan,” ujar Sudirham.
Di Kabupaten Buton Utara (Butur), jumlah formasi CPNS tahun 2021 sekira 32 formasi dan 108 formasi PPPK (98 tenaga pendidik dan 10 nakes). Di Kabupaten Muna, total formasi berjumlah 427. Rinciannya, 56 CPNS dan 371 PPPK. Di Kabupaten Konawe Utara (Konut) berjumlah 587 formasi, terdiri dari 123 nakes dan 90 tenaga teknis untuk CPNS dan 374 formasi guru PPPK.
Formasi terbanyak dipegang Pemkab Konawe Selatan (Konsel) yakni sekira 2.330. Rinciannya 134 formasi CPNS ditambah 4 formasi CPNS khusus disabilitas. Lalu, formasi PPPK terdiri dari 201 non guru dan 1.991 guru. Di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), formasi yang disiapkan berjumlah 475. Kategori CPNS yakni 59 tenaga teknis dan 10 nakes. Untuk PPPK sekira 406 formasi guru.
Formasi terbanyak kedua setelah Konsel, adalah Kabupaten Konawe. Jumlah formasi guru PPPK berjumlah 1.606 kursi. Tak ada formasi CPNS di Kabupaten Konawe. Sama halnya Konawe, Kabupaten Bombana hanya menyediakan formasi PPPK. Jumlahnya sekira 758 kursi PPPK. Rinciannya 749 guru, 4 nonguru dan nakes, serta 5 tenaga teknis.
Di Kabupaten Kolaka jumlah formasinya sekira 209. Formasi CPNS sekira 76 kursi dan 133 formasi PPPK. Kabupaten Butonsangat banyak menyediakan formasi. Rinciannya, 1.076 CPNS yang terdiri dari 82 tenaga teknis dan 180 nakes. Untuk PPPK berjumlah 759 formasi guru, dan 55 nakes.
Di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) sekira 622 formasi. Untuk formasi CPNS berjumlah 148, yakni 91 formasi nakes dan 57 formasi tenaga teknis. Adapun formasi PPPK sekira 8 fomasi non guru dan 466 formasi guru. Total formasi di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sekira 848 kursi. Rinciannya adalah 156 formasi CPNS dan 692 formasi guru PPPK.
Terakhir di Kota Baubau. Total formasi disediakan sekira 218. Kursi CPNS hanya 1 yakni formasi dokter dan 217 formasi PPPK. Padahal BKPSDM Kota Baubau cukup banyak mengusulkan tenaga teknis melalui aplikasi e-formasi kuota CPNS yang berdasarkan kebutuhan pegawai. Akan tetapi, Baubau hanya dijatah 1 kuota CPNS. “Alasannya karena sudah banyak di kuota PPPK,” ujar Kepala BKPSDM Kota Baubau, Abdul Rahman. (rah/ags/b)