KENDARINEWS.COM–Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Muna, Yanti Setiawati, S.E., M.Si mendorong pengembangan kerajinan tangan tenun Masalili agar menjadi salah satu potensi daerah Kabupaten Muna.
“Tenun Masalili harus diangkat sebagai salah satu potensi daerah. Walaupun belum begitu terkenal seperti daerah lain, namun secara kualitas tenun Masalili tidak kalah. Kita optimistis bisa sejajar dengan kain tenun lain di Nusantara,” ujar Yanti Setiawati, dalam kesempatan berdialog di Kendari Pos Channel, Jumat (28/5).
Istri Bupati Muna, Rusman Emba ini mengaku telah menjadi penggemar kain tenun jauh sebelum didapuk sebagai Ketua TPP-PKK Muna maupun Ketua Dewan Kerajinan Nasional Darah (Dekranasda) Muna. Jabatan yang diembannya saat ini dimanfaatkan salah satunya untuk mengangkat tenun Masalili agar kian dikenal masyarakat.
“Salah satu upaya yang kita lakukan yaitu memotivasi para pengrajin untuk meningkatkan mutu tenunan dan terus berkreasi dengan bermain motif dan warna. Selama lima tahun terakhir, ada perkembangan yang cukup signifikan. Pemasarannya juga semakin luas,” tuturnya.
Menurut Yanti, capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya yang sangat berkontribusi adalah Bank Indonesia (BI). Selama ini, BI secara konsisten mendukung Pemkab Muna untuk mengembangkan potensi daerah yang dimiliki termasuk kerajinan tangan melalui pemberian bantuan, pelatihan, hingga penyelenggaraan event fashion show.
“Dengan segala keterbatasan, kita tetap berupaya agar tenun Masalili semakin dikenal dan diterima masyarakat,” pungkasnya. (uli)
