Ekonomi Sultra Tumbuh Positif Triwulan I

KENDARI, KENDARINEWS.COM–Perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tumbuh positif pada triwulan I tahun 2021 secara year on year (yoy). Kendati nilainya kecil yakni 0,06 persen, namun capaian tersebut memperlihatkan kondisi perekonomian yang mulai pulih. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra, Bimo Epyanto.

“Ini capaian positif menurut kami karena sejak triwulan II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi perlahan-lahan menunjukkan perbaikan walaupun angkanya sangat kecil,” ujar Bimo Epyanto dalam acara Bincang Bareng Media secara virtual, Senin (10/5/2021).

Menurutnya, ada dua faktor yang menopang keadaan tersebut yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kebijakan pemerintah yang mulai melonggarkan aktivitas masyarakat dan optimisme masyarakat yang mulai membaik sejalan dengan adanya program vaksinasi. Adapun faktor eksternalnya adalah permintaan ekspor komoditi bahan tambang yang relatif terjaga dari negara Tiongkok.

Sementara itu, dari sisi penawaran (lapangan usaha), sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 1,5 persen. Jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2020 (triwulan IV) di mana sektor ini masih terkontraksi. Perbaikan tersebut berkaitan dengan bergesernya pola produksi padi atau musim panen yang biasanya terjadi pada kuartal kedua atau kuartal ketiga dan kini terjadi di kuartal pertama.

Sektor pertambangan dan penggalian masih terkontraksi sebesar -3,85 persen namun lebih baik dari triwulan IV 2020 yang mana kontraksinya sebesar -6,25 persen. Perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan disebabkan oleh peningkatan aktivitas penambangan dalam rangka memenuhi permintaan industri pengolahan nikel. Industri pengolahan tumbuh negatif -0,02 persen disebabkan oleh penurunan aktivitas industri pengolahan bahan makanan.

Sementara, konstruksi mengalami akselerasi karena proyek smelter nikel dan pabrik aspal oleh swasta serta berlanjutnya proyek jalan Kendari–Toronipa dan perpustakaan modern bertaraf internasional Kendari. “Lapangan usaha perdagangan mengalami peningkatan kinerja signifikan seiring normalisasi aktivitas masyarakat dan jalur distribusi yang disertai pulihnya daya beli dan persepsi masyarakat,” terangnya.

Dari sisi ekspor, lanjut Bimo, Sultra masih menikmati net ekspor yang positif. Artinya, nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor. Kinerja ekspor luar negeri Sultra pada triwulan I 2021 tercatat tumbuh sebesar 87,48 persen (yoy) dengan nilai ekspor sebesar 781,1 juta dolar AS dan net ekspor sebesar 413,6 juta dolar AS. Pertumbuhan ekspor tersebut selaras dengan kenaikan permintaan komoditas olahan nikel.

Sayangnya, ekspor Sultra sejauh ini masih terkonsentrasi pada industri nikel (besi dan baja). Padahal, Sultra memiliki potensi sumber daya alam yang besar di sektor pertanian dan perikanan yang memungkinkan pemerintah untuk melakukan diversifikasi produk ekspor. Sehingga, ekspor Sultra yang selama ini didominasi oleh komoditas besi dan baja bisa ditopang oleh produk industri manufaktur berbasis pertanian dan perikanan.

Aktivitas nelayan di Kota Kendari. Potensi hasil kelautan dan perikanan Sultra belum dimaksimalkan untuk ekspor. Ekspor Sultra masih terkonsentrasi pada industri nikel (besi dan baja). Padahal, Sultra memiliki potensi sumber daya alam yang besar di sektor pertanian, kelautan dan perikanan.
MUH. ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARINEWS.COM

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Bimo, dibutuhkan dukungan dari pemerintah dan pengusaha. Dengan potensi yang dimiliki, hilirisasi pengolahan barang primer (produk laut/ikan tangkap) sangat mungkin dilakukan. Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang memberikan ruang untuk lahirnya industri-industri hasil kelautan maupun pertanian.

“Akan sangat baik jika muncul industri pengolahan ikan di Sultra yang dapat menopang ekspor. Devisa ekspor yang dihasilkan dari industri pengolahan perikanan dan pertanian akan lebih dinikmati oleh daerah,” pungkasnya. (uli/b)

Tinggalkan Balasan