KENDARINEWS.COM — Kepolisian memastikan akan memburu pelaku teror di kediaman Ketua KPU Muna, Kubais yang terjadi Kamis (17/12) dini hari. Polisi akan mendalami informasi dari saksi dan barang bukti berupa rekaman closed cirkuit television (CCTV) untuk mengungkap tindakan kriminal tersebut. Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho menerangkan, peristiwa teror tersebut akan ditangani dengan serius dan secepatnya. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta mendalami keterangan saksi yakni Kubais dan tetangganya yang pertama kali melihat kobaran api. “Kita sudah lidik dan secepatnya akan kami ungkap pelakunya,” terangnya.
Aksi teror kepada Ketua KPU Muna, Kubais terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (17/12). Aksi teror tersebut dilakukan orang tak dikenal dengan cara melemparkan benda yang diduga merupakan bom molotov ke bagian depan rumah. Tak ada korban jiwa, namun satu unit mobil berikut rumah nyaris terbakar. Kubais menerangkan, ia baru saja pulang dari kantor KPU Muna ke rumah pribadinya dibilangan Jalan Bunga Matahari Kecamatan Katobua sekitar pukul 01.00 Wita. Setelah tertidur pulas, rumah yang saat kejadian ditempati seorang diri, tiba-tiba diserang dengan lemparan benda yang menimbulkan kobaran api. Ia mengetahui peristiwa penyerangan itu dari tetangga yang membangunkannya setelah api mulai melalap sebuah kursi di teras rumah.
“Jadi sekitar jam 3 subuh, tetangga itu berteriak memanggil nama saya sambil mengatakan ada api di depan rumah. Untung tidak merembet ke mobil. Karena bisa saja rumah dan tiga unit rumah lainnya akan ikut terbakar,” jelasnya. Beruntungnya, saat kejadian itu, anak dan isterinya tidak berada di tempat karena sedang menginap di rumah orang tuanya. Meski demikian, ia menganggap peristiwa itu adalah teror yang wajib diselidiki. Dia juga mengaku selama ini tidak memiliki masalah pribadi dengan siapa pun. Hal itu pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian dengan membawa serta barang bukti berupa rekaman CCTV. “Saya menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian dan semoga pelakunya segera ditangkap,” imbuhnya. (b/ode)
