KENDARINEWS.COM –Situasi di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, kembali memanas pada Jumat (29/9) pagi. Ribuan massa pengemudi ojek online (ojol) masih bertahan setelah kematian rekannya, Affan Kurniawan, yang tewas usai dilindas mobil rantis Brimob dalam aksi unjuk rasa sehari sebelumnya.
Dikutip dari cnn indonesia, pantauan di lokasi, massa memenuhi kawasan sekitar Mako Brimob sejak dini hari hingga pukul 08.00 WIB. Mereka meluapkan amarah dengan melemparkan batu dan berbagai benda ke arah aparat.
Polisi yang berjaga di depan Mako Brimob dengan peralatan lengkap kemudian menembakkan gas air mata pada pukul 08.43 WIB untuk membubarkan massa. Akibatnya, kerumunan berhamburan mundur dan situasi berangsur kondusif meski ketegangan masih terasa.
Namun, aksi tersebut berdampak pada lalu lintas. Kendaraan dari arah Salemba menuju Kwitang dialihkan ke Flyover Senen arah Gunung Sahari, menyebabkan kepadatan di sejumlah ruas jalan.
Kericuhan ini menjadi kelanjutan dari aksi sebelumnya pada Kamis (28/9), yang menelan korban jiwa Affan Kurniawan, driver ojol yang meninggal dunia akibat terlindas kendaraan taktis Brimob. Insiden itu memicu gelombang protes besar dari komunitas ojol dan masyarakat luas yang menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pihak kepolisian.
Hingga kini, aparat masih berjaga ketat di kawasan Kwitang guna mengantisipasi potensi bentrokan lanjutan.(*)








































