Silaturahmi KKT Sultra, Bupati Jeneponto: Jangan Lupa Kampung Halaman Sendiri

KENDARINEWS.COM — Bupati Jeneponto Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si., bersama Sekretaris Daerah Jeneponto dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersilaturahmi dengan para perantau asal Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara. Para perantau asal Jeneponto ini membentuk wadah bersama bernama Kerukunan Keluarga Turatea (KKT). Silaturahmi Bupati Jeneponto dan sejumlah OPDnya berlangsung di kediaman Prof. Dr. H. Eka Suaib, M.Si., selaku Ketua KKT Sulawesi Tenggara, Sabtu malam (12/2).

Bupati Jeneponton Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si (duduk ketiga kiri), Ketua Umum BPW KKT Sultra Prof. Dr. H. Eka Suaib, M.Si., (duduk kedua kanan) berpose bersama anggota dan pengurus KKT Sultra serta pimpinan OPD Jeneponto usai silaturahmi bersama KKT Sultra di Kendari, Sabtu malam (12/2). Foto : KKT for Kendarinews.com

Dalam pertemuan tersebut, Iksan Iskandar mengapresiasi eratnya kebersamaan dan solidnya rasa persaudaraan para perantau asal Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara. Kebahagiaan dari Bupati Jeneponto ini juga tak lepas dari eksistensi dan keberhasilan masyarakat Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara. “Masyarakat Jeneponto ini sangat banyak. Ada 400 ribu jiwa berdiam di Jeneponto. Mereka yang merantau ke Jakarta, terdata sebanyak 400 ribu jiwa. Begitupula daerah lainnya,” ungkap Iksan Iskandar.

Keberhasilan di negeri rantau bagi orang-orang Jeneponto, kata dia, tak lepas dari karakter masyarakatnya yang selalu menjunjung tinggi budaya luhur daerahnya. Kemampuan beradaptasi dimana pun berada dengan mengusung prinsip “dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung” membuat masyarakat Jeneponto bisa diterima dimana pun berada. “Selain itu, masyarakat Jeneponto memiliki kecakapan memainkan peran tiga ujung; ujung lidah, ujung badik, dan ujung yang lainnya dalam memegang teguh siri’ na pacce,” ujar Iksan Iskandar yang disambut kelakar oleh pengurus dan anggota BPW KKT Sulawesi Tenggara.

Bupati Jeneponton Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si (kelima kiri) berpose bersama anggota dan pengurus KKT Sultra usai silaturahmi di Kendari, Sabtu malam (12/2). Foto : KKT for Kendarinews.com

Mantan Sekda Jeneponto itu juga memaparkan kemajuan kabupaten berjuluk Butta Turatea. Dalam pemaparannya, Jeneponto saat ini menjadi sumber energi Sulawesi Selatan. Pasokan listrik utama wilayah Sulawesi Selatan berasal dari Jeneponto baik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 500 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan saat ini Jeneponto semakin terkenal dengan kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). “Jadi kalau teman-teman yang ada di Sulawesi Tenggara ingin kembali ke Jeneponto, kalian bisa menikmati Jeneponto seperti berkunjung ke Desa Kinderdijk, Belanda. Sudah banyak mi juga kincir anginnya,” kata Iksan Iskandar.

Bupati Jeneponton Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si

Ia menambahkan, tak hanya kincir angin, Jeneponto juga telah memiliki bendungan besar di Karaloe. Bendungan Karaloe saat ini menjadi salah satu pilihan dalam destinasi wisata yang ada di Jeneponto. Potensi alam yang dimiliki daerah Jeneponto juga sangat besar. Daerah Jeneponto juga memiliki sumber minyak alam yang sangat besar dan bisa menjadi kekayaan daerah yang luar biasa jika telah dikelola dengan maksimal. Selain sumber daya alam, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar juga membeberkan peningkatan indek pembangunan manusia (IPM) yang terus mengalami kemajuan setiap tahunnya. Termasuk sektor-sektor lainnya yang dinilai dapat menjadi indikator kemajuan Kabupaten Jeneponto.

Bupati Jeneponton Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si (baju kotak-kotak) swafoto bersama anggota dan pengurus KKT Sultra usai silaturahmi di Kendari, Sabtu malam (12/2). Foto : KKT for Kendarinews.com

Iksan Iskandar berjanji, kesempatan yang diberikan kepadanya dalam memimpin Jeneponto benar-benar akan dimanfaatkan dalam memajukan daerah. Selama 8 tahun menjadi bupati, Iksan Iskandar tidak akan berhenti bekerja dan berinovasi dalam pembangunan daerah. “Jangan tanyakan, apa yang akan saya lakukan dalam dua tahun terakhir kepemimpinan saya. Yang jelasnya, saya akan mendedikasikan seluruh kemampuan saya dalam memajukan Jeneponto. Saya hanya berharap, semua masyarakat Jeneponto yang ada di perantauan agar tidak melupakan kampung halamannya. Ingat ki kampung ta sendiri. Bolehlah kita membangun daerah lain, tapi jangan lupa membangun kampung sendiri,” pinta Iksan Iskandar kepada perantau asal Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum BPW KKT Sultra, Prof. Dr. H. Eka Suaib menambahkan, kekompakan dan kebersamaan para perantau asal Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara sangat tinggi. Mereka saling merangkul, saling sikamaseang (mempererat tali asih), sipakalakbirik (saling menghargai), dan sipakatau (saling memanusiakan). Paguyuban yang dibentuk dalam tataran organisasi kemasyarakatan sesungguhnya hanya satu level di atas arisan. Wadah berkumpul, bercengkarama dan mempererat persaudaraan. “Ya seperti malam ini, kita bisa berkumpul di sini sebagai saudara seperjuangan di daerah rantau,” ujarnya.

Eka Suaib juga memberikan apresiasi yang besar kepada Bupati Jeneponto Iksan Iskandar atas dedikasinya memajukan Kabupaten Jeneponto. Kepemimpinan Iksan Iskandar dipandang sangat luar biasa. Tak hanya memberikan perhatian terhadap masyarakat yang berdomisili di Jeneponto, namun masyarakat yang berada di peratauan turut dipantau dan dirangkul. “Tentunya, masyarakat Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara tetap berkontribusi dalam membangun daerah asal. Setidaknya, sikap empati melalui bantuan sosial ketika ada saudara kita tertimpa musibah di Jeneponto menjadi perhatian bagi mereka yang ada di daerah rantau,” katanya.

“Seluruh anggota dan pengurus BPW KKT Sultra tentunya tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Jeneponto beserta pimpinan OPD yang bersedia meluangkan waktunya bersilaturahmi bersama para perantau asal Jeneponto yang ada di Sulawesi Tenggara. Semoga momentum ini semakin merekatkan persaudaraan kita dalam bingkai ‘abbulo sibatang accera sitongka-tongka’. Kehadiran bupati dan rombongan menjadi pelepas rindu kami terhadap kampung halaman,” tambahnya. (aka)

Tinggalkan Balasan