KENDARINEWS.COM — Pengejaran terduga aktor utama pembunuhan Bernard Montong di Kecamatan Langgikima, Konawe Utara (Konut) akhirnya menuai hasil. Polres Konut bekerjasama dengan Polres Kendari berhasil mengamankan terduga pelaku bernama RAA (19). Ia diamankan di salah satu kediaman keluarganya di Kota Kendari, Selasa (1/2).
Kapolres Konut AKBP Achmad Fathul Umul mengatakan, setelah dilakukan pengejaran terhadap terduga pelaku inisial RAA, akhirnya berhasil diamankan di salah satu rumah keluarganya. Tim Sat reskrim Polres Kendari mendatangi pelaku dan kooperatif atau tidak melakukan perlawanan.
“Setelah diamankan, kemudian di bawah ke Dit Reskrimum Polda Sultra sebelum diserahkan ke Polres Konut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” kata AKBP Achmad Fathul Umul kepada Kendari Pos, Selasa (1/2).
Lanjut dia, salah satu keluarga RAA saling mengenal dengan salah satu anggota Reskrim Kendari. Dan dilakukan pendekatan kepada orang tuanya agar menyarankan anaknya menyerahkan diri secara baik-baik. Namun karena hilang kontak dengan orang tua pelaku, akhirnya pendekatan dilakukan melalui keluarga terduga pelaku yang ada di Kota Kendari.
“Kemudian personel Polres Kendari mendatangi kediaman keluarga dan terduga pelaku di tempat tersebut. RAA dengan kooperatif dan tidak sama sekali ada perlawanan saat dijemput kepolisian,” ujarnya
Peristiwa pembunuhan berawal saat pelaku RAA yang mendapati korban sedang berduaan dengan pacarnya berinisial NL di dalam kamarnya. Kejadian itu ternyata menyimpan bara. Awalnya, pelaku bisa menahan emosi dan bersama korban dan pacarnya menuju ke ruangan karaoke. Namun setelah meneguk minuman keras (Miras), amarah pelaku tak bisa terkontrol.
“Saat korban hendak duduk saat baru dari luar ruangan sebentar, pelaku langsung menikam bagian leher kiri korban dengan menggunakan sebilah badik. Korban berusaha menghindar, akan tetapi pelaku terus memburu dan kembali menikam korban pada bagian punggung sebanyak satu kali,” ungkapnya.
Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Sementara korban dilarikan ke Puskesmas Langgikima Pesisir untuk diberikan pertolongan. “Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan setelah beberapa saat mendapat perawatan,” tandasnya. (c/ali)
