KENDARINEWS.COM—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memfasilitasi produsen dan pembeli melalui pasar lelang komoditi. Tahap awal pasar lelang, komoditas yang mencatat jumlah transaksi mencapai Rp 5,411 Miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra LM. Fitrah Arsyad berharap pasar lelang komoditi dapat mendongkrak perekonomian lokal dan memperluas akses pasar bagi pelaku usaha di wilayah Sultra.
Dengan mempertemukan pembeli dan produsen, tentunya hal ini bisa meningkatkan transaksi perdagangan.
“Pasar lelang komoditi menjadi event rutin tahunan. Pada tahun ini, pasar lelang akan dimulai di tiga daerah. Tahapan pertama telah dilaksanakan di Kolaka Utara (Kolut) pada 25 September lalu. Kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti),” ujarnya Senin (30/09).
Pada pasar lelang perdana lanjutnya, lima pelaku usaha lokal berpartisipasi dalam transaksi komoditi seperti cengkeh, gula merah, gula kelapa, kakao dan nilam. Total nilai transaksi yang tercapai sebesar Rp 5,411 miliar.
“Tahap kedua akan dilaksanakan di Konawe sekitar awal November. Dengan target nilai jual lebih dari Rp 3 miliar. Kami optimis bisa mencapai target, mengingat tahun lalu di dua kabupaten total transaksi mencapai lebih dari Rp 7 miliar,” ujarnya.
Sistem lelang dilakukan secara virtual melalui Google Meet yang melibatkan Kemendag dan buyer dari berbagai kota.
“Pembeli sudah siap saat kita mengumumkan komoditi yang akan dilelang. Mereka langsung menentukan apakah cocok dengan komoditi yang akan diekspor atau diperdagangkan,” jelasnya.
Tahun ini, Disperindag menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 8 miliar dari tiga kabupaten yaitu Konawe, Kolut dan Muna.
Tahap terakhir akan berlangsung pada 11 Desember mendatang. (m1/kn)