KENDARINEWS.COM — Kabupaten Konawe Selatan di bawah kendali Bupati, H Surunuddin Dangga dan Wakilnya, Rasyid, mengoptimalkan iklim investasi tumbuh dengan sehat di otorita tersebut. Surunuddin Dangga mengatakan wilayahnya memiliki sejuta potensi dan merupakan surga investasi. Pihaknya getol mendorong investasi di sektor unggulan. Seperti di bidang pertanian, perkebunan, kelautan, pertambangan, termasuk industri. Tak heran para investor tertarik berinvestasi di Konawe Selatan. “Untuk di sektor pertanian, perkebunan dan hortikutura data jumlah produksi untuk tahun 2022 sebesar 52.247,7 ton yang meliputi padi sawah, palawija, jagung, ubi kayu, ubi jalar. Sedangkan untuk produksi perikanan tangkap laut di tahun 2021 jumlah produksi berjumlah 8.467 ton,” ungkap penerima penghargaan Pengembangan Potensi Petani Muda dari The Korea Federation Of Young Farmers Association Korea Selatan tahun 2017 tersebut.
Selanjutnya untuk jumlah produksi daging terbanyak di tahun 2022 meliputi daging sapi dengan jumlah 1.108,85 ton, untuk ayam kampung 202,37 ton dan ayam ras pedaging sebesar 116,47 ton.

Ia memaparkan, dalam potensi pengembangan wilayah, Konsel memiliki dua kawasan strategis. Yakni kawasan strategis berbasis perikanan budi daya, Kecamatan Tinanggea, Kolono dan Kolono Timur. Kemudian kawasan strategis berbasis pertanian di Kecamatan Lalembuu.
“Untuk kawasan peruntukan budi daya, Konsel memiliki 3.620 hektare kawasan hutan produksi, 163.821 hektare kawasan pertanian, 5.551 hektare kawasan perikanan, 17.582 hektare kawasan pertambangan dan energi, 4.445 hektare kawasan peruntukan industri, dan 57 hektare kawasan pariwisata,” bebernya.
Untuk potret investasi, di Konsel berdiri PLTU, sejumlah izin usaha galangan kapal, ratusan HGU, dan sejumlah pabrik sawit. Kemudian terdapat sejumlah izin usaha smelter, pabrik pengolahan tepung ubi kayu, kawasan industri dan puluhan IUP pertambangan. Lalu, ada puluhan izin usaha jetty, pabrik pengolahan tepung kelapa, pabrik semen curah Tonasa serta proyek strategis nasional (PSN).
“Kita tegaskan, hal-hal yang menghambat investasi agar disingkirkan. Seperti pengurusan perizinan berbelit dan yang terkesan lambat penyelesaiannya,” janji Suurunuddin.
Pihaknya membuka pintu investasi seluas-luasnya di Konsel. Baik untuk investor lokal, nasional maupun internasional. Investasi penting dimaksimalkan, mendorong pembangunan infrastruktur daerah dan ekonomi masyarakat,” tutupnya. Surunuddin mengatakan pemerintah daerah telah melaksanakan Online Single Submission (OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha. Untuk mendorong standarisasi menjadikan birokrasi perizinan di tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat, dan juga lebih terintegrasi.
“Dalam 12 tahun terakhir, izin yang tercetak sebayak 39.100 lembar yang telah diterbitkan, dengan total realisasi investasi Rp. 778.365.294.487.549. Ini diluar PMA (Penanaman Modal Asing). Harapan kita agar semua pihak dapat terus memelihara dan menjaga kepercayaan investor, untuk menjadikan Konawe Selatan sebagai daerah ramah investasi,” imbuhnya. (ndi/adv)








































