KENDARINEWS.COM–Takhta Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Konawe Kepulauan (Konkep) dirundung intstabilitas. Puluhan pengurus mendesak Ketua DPC PDIP Konkep Ajesar Boy mundur dari jabatannya. Desakan pemberhentian tersebut buntut penyalahgunaan wewenang jabatan sebagai Ketua DPC PDIP Konkep.
Ketua Bappilu DPC PDIP Konkep, Agung Setiawan mengemukakan, ketua DPC PDIP Konkep tak pernah melibatkan Bapilu serta para pengurus inti lainnya dalam pengambilan keputusan baik secara tertulis maupun lisan. Bahkan sejauh ini tercatat dua kali pertemuan yang tidak melibatkan dirinya dan PAC PDIP lainnya di Konkep.
“Kami menilai ini menyalahi aturan partai. Misalnya saat pembahasan penjaringan Caleg dan rapat di DPD PDIP Sultra, kami sama sekali tidak dilibatkan,” kata Agus kepada Kendari News, Kamis (22/9).
Agung menduga, ketua DPC PDIP Konkep saat ini hanya memanfaatkan jabatannya di Partai untuk kepentingan pribadinya. Hal ini terbukti setiap keputusan hanya dilakukan lingkaran terbatas. Hal tersebut menuai kekhawatiran yang bisa berdampak pada citra baik Partai ketika gaya kepemimpinan Ketua DPC PDIP tidak mengedepankan harmonisasi.
“Sebanyak tujuh PAC PDIP di Konkep sudah membuat surat pernyataan mosi tidak percaya dan sepakat untuk meminta Ketua DPC PDIP Konkep saat ini berhenti dari jabatannya. Tujuannya untuk menjaga marwah partai,” ujarnya.
Terkait perosalan ini, lanjut Agung, pihaknya akan melaporkan ke DPD PDIP Sultra hingga ke DPP PDIP pusat. Agar, ketua DPC PDIP Konkep segera dievaluasi atas beberapa dugaan masalah dalam penyalahgunaan wewenang jabatan.
“Bagaimana Partai akan besar jika pemimpin mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan Bapilu dan PAC lainnya,” tandasnya. (ali).
