KENDARINEWS.COM – Tarekat Khalwatyah Samman yang pusatnya berada di Maros, Sulawesi Selatan, terpantau hadir di Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
Kehadiran kelompok ini dalam pemantauan dari pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag) setempat maupun aparat berwajib. Hal itu guna mengantisipasi berkembangnya paham atau gerakan radikalisme baik perorangan maupun kelompok.
Ketua Jamaah Tarekat Khalawatiyah Kolut, Hamka kepada Kendari News tidak menafikan hal tersebut. Dia juga menegaskan jika JKM hanya kelompok tarekat yang menolak keras paham radikalisme. “Pertamanya memang kami mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat karena kami menjalankan metode zikir yang berbeda dengan ajaran lainnya,” ujarnya, Minggu (29/11).
Metode zikir yang dimaksud Hamka tersebut yakni kerap kali melantunkan zikir dengan lantang bahkan disampaikan hingga hilang kesadaran dan tersungkur. Ia juga sudah menjelaskan hal tersebut kepada pemerintah dan masyarakat setempat agar peribadatan mereka diterima dengan baik. “Masyarakat Ngapa tidak asing lagi dan anggota terus bertambah,” ungkapnya.
Kelompok ini juga mengaku mendukung program pemerintah dalam mencegah paham-paham radikalisme. Ia tidak sependapat jika ada aliran atau paham yang ingin membawa perubahan baik dari aspek sosial maupun politik dengan cara-cara kekerasan. “Siapa saja bisa melihat cara kami beribadah dan apa yang kami lakukan dalam zikir karena kegiatan kami terbuka,”tutupnya.
Pantauan Kendari Pos, zikir tarekat kelompok JKM disertai gerakan tubuh hingga menepuk-nepuk paha guna mengiramakan lantunan. Metode mereka dinamai Ma’rate atau atau dalam bahasa Arab disebut ratib.
Selain metode zikir biasa, ada juga zikir akbar yang hanya dilakukan pada waktu tertentu saja. Mereka lakukan itu jika ada wabah atau negara ini dikatakam sedang dalam kondisi goncang guna berharap bisa pulih seperti sedia kala. (rus)
