Pusdiklat PB dan BPBD Sultra Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

KENDARINEWS COM–Pusdiklat PB bekerjasama dengan BPBD Sultra gelar simulasi penanggulangan bencana. Kegiatan Simulasi penanggulangan bencana tersebut akan dilaksanakan selama 2 hari dimulai Selasa, 4 hingga 5 Juni 2024 di Hotel Syahra Syariah Kendari.

Hadir dikegiatan tersebut perwakilan Korek 143 HO, Polda Sultra, Lanak Kendari, Lanud HO, BMKG stasiun geofisika Kendari, Dinas Kesehatan Sultra, Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Dinsos Sultra.

Selain dari Dinas/ Lembaga yang turut menjadi peserta Simulasi PB ini, diantaranya Biro Hukum Setda Prov. Sultra, BPKAD Sultra, Satpol PP Sultra, PMI, RAFI, ORARI serta Badang non Pemerintah lain yang terkait.

Sekretaris Utama BNPB RI Dr.Rustian,S.Si.,Apt.,M.Kes mengungkapkan jika simulasi penanggulangan bencana ini mendukung prioritas nasional di 5 (lima) daerah, yaitu; Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Maluku Utara serta Provinsi Sulawesi Tenggara

Katanya tujuan simulasi PB ini adalah untuk mencapai tujuan menjadi Indonesia tangguh bencana dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media, yang lazim disebut PENTAHELIKS.

Sementara Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana geologi.

“Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki potensi bencana geologi, terutama bencana gempa bumi”, katanya.

” Hal ini diakibatkan oleh keberadaan sesar-sesar aktif, misalnya sesar Lawanopo melintasi beberapa kabupaten, sesar Tolo berada di teluk Tolo yang terletak tepat disebelah timur jazirah Provinsi Sulawesi Tenggara yang memanjang hingga ke Laut Banda, dan masih ada beberapa sesar-sesar lainnya yang merupakan sumber pemicu utama gempa bumi”. tambah jenderal ASN Sultra.

Asrun berharap kegiatan ini diikuti dengan baik dan menjadi bekal dalam kesiapan menghadapi bencana yang trendnya makin hari makin meningkat.

Sekda juga menyebutkan pengetahuan tentang mengenali ciri-ciri bencana agar di perkenalkan sejak usia dini, contohnya di negara Japan sejak dini anak-anak di berikan pengetahuan mengenali ciri-ciri bencana alam.

Diahir sambutannya, Sekda Sultra menyampaikan Sulawesi Tenggara butuh komunitas yang bisa mengajarkan dan memfasilitasi rencana kontigensi yang ada, maka dari itu diperlukan simulasi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2024 yang akan menjadi jawaban untuk bisa memitigasi secepat mungkin dengan penyebarluasan kontigensi di daerah-daerah sesuai arahan Bapak Presiden dalam Rakornas PB. (Kn)

Tinggalkan Balasan