Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Makassar Berkurang

KENDARINEWS.COM — Kasus Covid-19 di Sulsel terus menunjukkan tren penurunan. Hal itu dilihat dari jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit yang terus berkurang.

Direktur Umum RS Labuang Baji, Abdul Haris mengatakan sebelumnya pasien Covid-19 rata-rata 150-160 per hari. Saat ini, tersisa 6 pasien per hari.

Ia menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kasus Covid-19, salah satunya melalui vaksinasi yang gencar dilakukan pemerintah beberapa bulan terakhir.

“Meski belum ada penelitian ya, tapi vaksinasi saya kira punya peranan penting. Selain itu masyarakat sudah memahami prokes yang benar,” katanya, Rabu (21/4/2021).

Ia menuturkan, penurunan kasus Covid-19, jumlah kematian akibat Covid-19 pun berkurang. Bila sebelumnya pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata 2 per hari.

“Saat ini per Minggu hanya satu yang meninggal, itu pun kalau ada,” ungkapnya.

Rumah Sakit Umum Daya juga mengalami hal serupa. Menangani pasien Covid-19 sebanyak 505 sejak awal pandemi, jumlahnya kini terjadi penurunan.

“Sekarang tinggal satu orang yang kita rawat,” kata Humas RS Daya Wisnu Maulana.

Total pasien yang pernah dirawat inap di RSUD Daya sebanyak 266. Sebanyak 240 berhasil pulih dan sembuh. Sementara yang meninggal karena terpapar sebanyak 26 orang.

“Usia 40-60 orang yang meninggal dengan penyakit komplikasi,” katanya.

Sementara jumlah pasien PDP yang sempat dirawat berjumlah 234, dan yang meninggal sebanyak 27 orang, sisanya sembuh.”Mereka meninggal karena komplikasi, setelah diperiksa swab hasilnya negatif,”pungkasnya.

Sebelumnya, Smart Vaksinasi yang digaungkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mampu mengubah pemikiran masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

Setidaknya, dalam dua pekan, 120 ribu masyarakat telah menerima vaksin. Meningkat drastis dibandingkan sebelumnya di mana Pemkot Makassar hanya menghabiskan 16 ribu dosis vaksin rentan Januari hingga Maret.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan habisnya stok vaksin ini menandakan antusiasme masyaratakat yang besar. Stigma buruk terhadap vaksin perlahan memudar.

“Sebelum kita bikin (festival) vaksin, hanya 16 ribu dalam dua bulan. Setelah dua minggu, lebih 120 ribu orang. Artinya, ada ledakan atau perubahan cara berpikir,” ujar Danny sapaannya.

Untuk itu, Danny berupaya menambah stok vaksin ini. Menurutnya, penambahan stok harus segera dilakukan mengingat antusiasme masyarakat yang semakin tinggi. Tingkat kesadaran semakin besar.

“Saya pun akan segera membuat tulisan, baik lewat media sosial juga memohon kepada pemerintah pusat untuk mendahulukan Makassar,” ucapnya.

Pemkot Makassar sendiri menargetkan vaksinasi dapat dilakukan untuk 240 ribu orang. Artinya masih kurang sekitar 50 persen lagi.

“Antusiasme masyarakat luar biasa maka tugas saya mengadakan vaksin. Kita akan koordinasi juga karena provinsi yang otoritas itu (vaksin),” pungkasnya. (KN/fajar)

Tinggalkan Balasan