KENDARINEWS.COM—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Satgas Judi Online, Hadi Tjahjanto, mengatakan judi online sudah menyebar ke seluruh provinsi.
“Hampir di seluruh provinsi sudah terpapar judi online,” kata Hadi dalam konferensi pers di kantor Menko PMK, Jakarta kemarin.
Hadi menyampaikan 5 provinsi terbesar secara jumlah masyarakatnya yang sudah terpapar judi online yang diperoleh berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Pertama ialah Jawa Barat, Jawa Barat ini pelakunya 535.644 dan nilai transaksinya Rp 3,8 triliun,” kata Hadi.
Provinsi kedua dengan jumlah masyarakat terpapar judi terbanyak ialah DKI Jakarta dengan sebanyak 238.568 pemain dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,3 triliun
“Ketiga ialah Jawa Tengah, pelaku judol 201.963, kemudian peredaran uangnya Rp 1,3 triliun. Keempat Jawa Timur, pemainnya, pelakunya 135.227 dan angka keuangannya di sana Rp 1,015 triliun,” ujar dia.
Sementara, provinsi kelima ialah Banten dengan pemain judi online sebanyak 105.302 dengan peredaran uang mencapai Rp 1,002 triliun.
Hadi juga menyebutkan 5 kabupaten/kota dengan jumlah transaksi peredaran uang terbanyak.
“Di tingkat kabupaten, 5 terbesar ialah Kota Administrasi Jakarta Barat Rp 792 miliar; Kota Bogor Rp 612 miliar; Kabupaten Bogor Rp 567 miliar; Jakarta Timur Rp 480 miliar; Jakarta Utara Rp 430 miliar,” urainya.
Sedangkan di tingkat kecamatan terdata Kecamatan Bogor Selatan menempati posisi tertinggi warganya yang terpapar Judol yakni 3.720 orang dengan nilai transaksinya Rp. 349 M. Menyusul Kecamatan Tambora 7.916 dengan nilai transaksi Rp 196 milliar,
” Kemudian Kecamatan Cengkareng 14.782 orang nilai duitnya Rp 176 Miliar, Tanjung Priok 9554 orang nilai Rp 139 miliar, Kemayoran 6080 orang dengan nilai Rp 118 miliar, Kalideres 9825 orang nilai transaksi Rp 113 miliar serta kecamatan Penjaringan terpapar 7127 dengan nilai Rp 108 milliar, ” pungkas Hadi.(kn)
