Ali Mazi Bangga Presiden Kenakan Baju Kesultanan Buton

-Upacara Kemerdekaan Tetap Khidmat Diguyur Hujuan

KENDARINEWS.COM — Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) di pelataran Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) diguyur hujan, kemarin (17/08). Meski demikian, pengibaran sang merah putih yang dipimpin Gubernur Sultra Ali Mazi, berlangsung khidmat. Terlebih, semangat peserta upacara yang dimulai sekira pukul 08.00 Wita, tetap berkobar.

Ali Mazi bertindak sebagai inspektur upacara (Irup), dengan menggunakan baju adat kesultanan Buton. Hadir Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas dan Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurrahman Shaleh, Pj Sekretaris Provinsi Sultra, Asrun Lio dan Forkopimda.

Kendati dilanda hujan, prosesi pengibaran bendera merah putih oleh Paskibraka Sultra tetap berjalan dengan lancar dan apik serta penuh rasa antusias. Pembawa baki bernama Dwi Astuti, siswi SMAN 4 Kendari.

Dwi Astuti, siswi SMAN 4 Kendari yang akan mengibarkan bendera merah putih setelah diberikan oleh Gubernur Ali Mazi.

Usai upcara, Gubernur Ali Mazi dan jajarannya menyaksikan pelaksanaan upacara bendera HUT RI yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dari istana negara secara virtual di Aula Merah Putih Rujab Gubernur. Ali Mazi merasa bangga melihat pakaian adat kesultanan Buton, Sultra dikenakan Presiden Jokowi saat menjadi Irup upacara HUT Kemerdekaan di Istana Negara.

“Tentu patut kita bersyukur kepada Allah. Hari ini oleh bapak Presiden berkenan menggunakan baju adat Buton dalam upacara HUT RI. Saya mewakili masyarakat Sultra mengucapkan terimakasih kepada bapak Presiden. Karena ini suatu kebanggaan bagi kita. Ttidak mudah untuk bisa terpilih pakaian khas kita digunakan oleh Presiden. Karena ada banyak daerah lain yang setiap tahunnya ingin khas adat budaya bisa ditampilkan di Istana Negara, terutama saat HUT RI, ” ungkapnya bangga.

Paskibra saat akan mengibarkan bendera merah putih

Peringatan HUT ke-77 Kemerderakan Indonesia tahun 2022 ini mengusun tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tema ini, mengandung pesan moral untuk memacu gairah dan motivasi kerja semua komponen bangsa, agar melakukan langkah-langkah percepatan dalam pembangunan pasca terpaan badai pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Sehingga kondisi ekonomi bangsa dapat pulih dan bangkit lebih cepat serta lebih tangguh di tengah kondisi ekonomi global kedepan yang diprediksi melemah.

Proses pengibaran bendera merah putih saat HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia

Ia mengajak DPRD bersama segenap komponen pembangunan di daerah ini, untuk menjadikan momentum hari kemerdekaan untuk terus bersatu dan bersinergi dalam optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan potensi daerah, demi percepatan pemulihan dan penguatan ekonomi Sultra. Sehingga ekonomi Indonesia lebih kuat dan maju. (adv)

Lestarikan Budaya Sultra

Gubernur Ali Mazi mendorong pelestarian adat dan budaya di Sultra. Setiap hari Kamis, ia mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan baju khas daerah. “Tarian budaya berbagai etnis kita selalu tampilkan setiap kegiatan pemerintah, ” imbuhnya.

Personel TNI yang menjadi peserta pengibaran bendera merah putih

Katanya, ada dua ciri khas Sultra tampil di Istana. Itu menjadi kebanggaan yang luar biasa untuk masyarakat Sultra. Yakni pakaian adat Buton, dan tarian Lumense dari Kabupaten Bombana. “Ini juga berkat doa masyarakat Sultra dan juga para leluhur kita, “katanya semringah.

Ia berupaya mendorong pelestarian dan penerapan nilai adat dan budaya yang ada di Sultra.
“Inilah yang terus kita dorong dan budayakan,” ungkapnya. (adv)

Tinggalkan Balasan