KENDARINEWS.COM — Lapak pedagang jagung dan penganan olahan lainnya yang ada di sisi jalan permandian Air Terjun Tirta Rimba, Baubau, kian kumuh. Banyak lapak yang sudah hampir rubuh, bahkan jika angin kencang, para pedagang kerap merasa tak aman lagi. Namun desakan ekonomi seolah membunuh rasa takut para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu.
Kondisi tersebut ternyata sudah diketahui pihak Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Baubau. Ketua Dekranasda Kota Baubau, Wa Ode Nursanti Monianse, bahkan sudah pernah meninjau lokasi itu sekaligus berbincang dengan para pedagang. Pihaknya pun berencana membangun lapak baru untuk pedagang kuliner yang ada di area tersebut. “Letaknya sangat strategis kerena ada air terjun. Hanya memang bangunannya masih terlihat kumuh, sementara posisinya ada di dalam kota. Jadi kita perlu perhatikan,” kata Nursanti, Jumat (11/3).

Dekranasda bersama Dinas Perindag Kota Baubau kata Nursanti, telah membuat kemitraan melalui skema corporate social responsibility (CSR) dengan Bank Sulawesi Tenggara (Sultra). “Maka kami dari Dekranasda bekerja sama dengan Dinas Perindag memfasilitasi, meminta kepada pihak Bank Sultra agar dibuatkan lapak yang baru melalui dana CSR mereka,” tambahnya.
Wa Ode Nursanti Monianse bahkan menyebut, komunikasi itu sudah memberikan sinyal positif. Sehingga dalam waktu dekat pembangunan lapak bisa dilakukan, jika tidak ada kendala. Sebab sebelum itu pihaknya masih harus berkordinasi juga dengan Dinas Kehutanan terlebih dahulu, mengingat area tersebut masih dalam kawasan hutan konservasi. “Saya kira bangunannya juga tidak bersifat permanen. Ketika sewaktuwaktu area itu akan digunakan oleh pemerintah, mungkin bisa dibongkar dan dipindahkan ke tempat lain, tapi soal itu tetap harus koordinasikan dulu,” pungkasnya. (c/mel/lyn)








































