KENDARINEWS.COM — Grafik paparan kasus Covid-19 varian Omicron di Konawe, terus naik setiap hari. Beberapa tenaga pendidik bahkan ikut terpapar virus yang menyerang indra pernapasan tersebut. Pembelajaran tatap muka (PTM) pada sejumlah sekolah pun terpaksa dihentikan, karena dikhawatirkan menjadi klaster baru penularan wabah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe, Suriyadi, membenarkan beberapa guru mata pelajaran (Mapel) turut terjangkit Covid-19. Hanya saja, ia belum mendapat info detail berapa jumlah guru yang terpapar. Namun ia menyebut, pihaknya langsung bergerak cepat untuk menghentikan kegiatan PTM di beberapa sekolah untuk meminimalisir tingkat penyebaran wabah Covid-19.

“Kita hentikan sementara. Pembelajaran di beberapa sekolah kembali menerapkan sistem dalam jaringan (Daring) atau via online,” ujar mantan Sekretaris Dinas (Sekdis) Dikbud Konawe itu, Jumat (18/2). Suriyadi menuturkan, proses belajar-mengajar (PBM) via online itu dikhususkan pada sekolah yang gurunya terkonfirmasi kasus Covid-19. Sejauh ini, sekolah yang menghentikan PTM di Konawe tersebar di beberapa tempat. Misalnya di SDN 1 Unaaha, serta sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Tongauna dan Anggalomoare.
“Kami di Dikbud Konawe tidak mau ambil risiko. Meskipun gurunya yang terkonfirmasi Covid-19, namun tetap kami arahkan untuk kembali melakukan PBM secara daring,” tuturnya. Mantan Kepala SMPN 1 Sampara itu menyebut, Dikbud akan terus memonitor perkembangan kondisi guru yang terpapar Covid-19. Jika kondisi guru itu sudah sehat dan situasi memungkinkan, PBM akan dikembalikan seperti sediakala yakni secara tatap muka dalam kelas.
“Sekolah yang tidak memiliki klaster penularan Covid-19, tetap melakukan PTM. Kan kemarin kita buka bersamaan dengan launching vaksinasi pelajar SD usia 6-11 tahun,” tandas Suriyadi. (b/adi)







































