KENDARINEWS.COM- Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Workshop Integrasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Tanaman Pangan (Padi Gogo) di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tujuannya memperkuat sektor perkebunan berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra LM. Rusdin Jaya, yang diwakili Sekdis Perkebunan dan Hortikultura Sultra Iklas Landu, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan perkebunan yang adil, berkelanjutan dan berdaya saing.
Katanya, pengembangan sawit di Sulawesi Tenggara memiliki peluang yang besar, namun juga menghadapi berbagai tantangan seperti sengketa lahan, penggunaan benih ilegal, serta keterbatasan pembiayaan.
“Melalui integrasi program PSR dengan tanaman pangan seperti padi gogo, kami harapkan petani tidak hanya memperoleh hasil jangka panjang dari sawit, tetapi juga manfaat ekonomi jangka pendek melalui tanaman sela,” bebernya.
Ia mengungkapkan hingga akhir 2024, luas lahan sawit rakyat di Sulawesi Tenggara telah mencapai lebih dari 21.396 hektare dengan melibatkan lebih dari 11.000 petani, sebuah pencapaian signifikan yang mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap sektor ini. Namun, keberhasilan ini harus dibarengi dengan sistem budidaya yang baik dan dukungan kelembagaan yang kuat.
Ia juga mengapresiasi peran APKASINDO dan BPDP dalam mendampingi petani sawit, mendorong penggunaan benih bersertifikat, serta meningkatkan kapasitas SDM perkebunan. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai bukti nyata bahwa transformasi sektor perkebunan hanya bisa dicapai dengan sinergi multipihak. (ris)








































