KENDARINEWS.COM –Polda Metro Jaya mengungkapkan para tersangka perusakan dalam aksi demonstrasi akhir Agustus lalu menggunakan bom molotov untuk membakar sejumlah fasilitas umum di Jakarta. Aksi itu terjadi di Arborea Cafe yang berada di dalam kompleks Kementerian Kehutanan, serta dua halte Transjakarta di dekat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Polda Metro Jaya.
“Lokasi yang menjadi tempat perusakan seperti di halte atau Arborea Cafe semuanya dibakar melalui media bom molotov,” ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Senin (15/9) malam dikutip dari cnn indonesia.
Polisi menyebut kesimpulan ini diperkuat dengan barang bukti yang ditemukan dari tangan para tersangka, berupa botol kaca dan sumbu yang digunakan sebagai bahan peledak rakitan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyatakan, pihaknya telah menetapkan 16 orang tersangka terkait klaster perusakan di empat lokasi berbeda. Keempat TKP tersebut yakni Arborea Cafe di kompleks Kementerian Kehutanan, halte Transjakarta depan Kemendikdasmen, depan gedung DPR/MPR, serta halte Transjakarta Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, polisi juga menetapkan enam tersangka kasus penghasutan dalam demonstrasi yang sama. Mereka di antaranya pengelola akun media sosial yang diduga berperan dalam menyebarkan provokasi hingga membuat tutorial pembuatan bom molotov.
Polisi menegaskan akan terus mengusut tuntas aktor intelektual di balik aksi anarkis ini, serta menindak tegas setiap upaya yang membahayakan keamanan publik.(*)








































