KENDARINEWS.COM–Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba, terus berbenah, kali ini fokus pada penataan kota Unaaha. Harmin berencana merevitalisasi beberapa spot untuk dijadikan icon kota Unaaha. Salah satunya, tugu Tusawuta yang berada di kelurahan Kasupute kecamatan Wawotobi. Rencananya, tugu yang terletak di pertigaan Kasupute itu, bakal dibongkar dan didirikan tugu Padi dititik tersebut.
Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan, pembangunan tugu Padi di pertigaan kelurahan Kasupute, merupakan bagian dari program revitalisasi kota Unaaha. Katanya, tugu Tusawuta yang berada di pertigaan Kasupute, menjadi penanda bagi masyarakat yang hendak memasuki kota Unaaha. Yang mana, tugu tersebut menjadi pemisah dua ruas jalan. Yakni, jalur yang mengarah ke kota Unaaha (Jalan 40), serta jalur yang mengarah ke Polsek Wawotobi (Poros Unaaha-Kolaka).
“Ini bagian dari implementasi program City Branding Unaaha kota Padi. Pembangunan tugu Padi itu sendiri, merupakan representasi yang menunjukan Konawe sebagai lumbung beras Sultra.Untuk model tugunya nanti akan kita sayembarakan,” ujar Harmin Ramba, Rabu (17/1).
Harmin menuturkan, selain tugu Padi, pada pertigaan Kasupute itu pula, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berencana membangun dua gerbang masuk alias gapura. Yakni, gapura pada ruas yang mengarah ke Jalan 40, serta pada ruas jalan poros Unaaha-Kolaka.
“Nantinya di gerbang masuk tersebut, kita tata ulang kawasan disekitarnya. Kita akan buatkan pedestrian. Sehingga ketika orang-orang memasuki kawasan ini, mereka bisa merasa memasuki sebuah kota,” terang Kepala Badan Kesbangpol Sultra itu.
Untuk lebih mempercantik kawasan itu, Harmin Ramba juga berencana memasang Videotron di area gerbang masuk kota Unaaha yang berada di pertigaan Kasupute tersebut. Videotron itu, nantinya bakal memuat informasi terkait pembangunan dan pemerintahan di Konawe. Guna memuluskan keinginannya itu, Harmin mengaku telah bertemu dengan warga di area tugu Tusawuta. Ia juga meminta dukungan warga setempat agar mau merelakan sebagian lahannya yang nantinya terkena imbas program revitalisasi tersebut.
“Nanti lahannya kita akan bebaskan. Kita tidak akan ganti rugi, tapi harus ganti untung. Dengan demikian, warga sekitar bisa menikmati pembangunan ini,” imbuhnya. (adi).







































