Berangkat Haji Tak Perlu Tes PCR

KENDARINEWS.COM — Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana menjelaskan apabila penyelenggaraan haji dilakukan hari ini, jemaah yang berangkat ke tanah suci tidak perlu lagi tes Covid-19 yakni PCR.

Pernyataan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) yang membahas biaya komponen kesehatan haji tahun 1443 Hijiriah/2022 Masehi.

Meski demikian, apabila jemaah haji hendak pulang ke Indonesia, wajib melakukan tes PCR dua kali. Hal ini dilakukan saat di Arab Saudi dan ketika sudah sampai di Tanah Air.

“Sampai saat ini masih dilakukan karantina satu hari di asrama haji dan dilakukan pemeriksaan ulang PCR. Jadi bisa dikatakan bahwa untuk jemaah haji walaupun dilaksanakan hari ini, jemaah haji itu tetap pemeriksaan PCR, untuk keberangkatan tidak ada pemeriksaan sama sekali, tapi untuk kedatangan itu dilakukan PCR,” kata Budi dalam RDP bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (22/3).

Tidak dilakukannya tes PCR saat keberangkatan karena mengikuti aturan Arab Saudi. Terlebih memang, Pemerintah Arab Saudi sudah mencabut aturan protokol kesehatan, seperti kewajiban tes PCR dan karantina bagi orang yang hendak masuk ke negaranya.

Budi menjelaskan, aturan tersebut merujuk pada Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2022. Menurutnya, aturan tes PCR itu bisa berubah sesuai dengan kondisi pandemik Covid-19 di waktu pemberangkatan.

Meski demikian, ini adalah kondisi per hari ini. Dia mengharapkan, kondisi pandemi akan semakin membaik, sehingga saat pelaksanaan haji berlangsung, ketentuan ini bisa berubah.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam pertemuannya dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah mendapat informasi tahun ini Arab Saudi akan menyelenggarakan ibadah haji. “Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi,” ucap Yaqut.

Meski demikian, Yaqut belum bisa memastikan kuota haji keberantan 2022. Tetapi diyakini, calon jemaah Indonesia bisa melakukan ibadah haji pada tahun ini. “Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal,” pungkas Yaqut.

Bakal Diadaptasi di Indonesia

Saat ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sedang berada di Jeddah, Arab Saudi.
Menteri Yaqut berkesempatan mengunjungi pameran Haji dan Umrah yang digelar pemerintah Arab Saudi di Jeddah. Dalam kesempatan itu Yaqut mencoba mengikuti manasik haji secara digital berbasis metaverse. Dia akan mengadopsi layanan ini untuk calon jamaah di tanah air.

Yaqut mencoba layanan manasik digital itu didampingi Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz. Fasilitas manasik haji berbasis metaverse itu menggunakan kacamata VR. “Stan pameran (manasik berbasis metaverse, Red) ini sangat luar biasa,” kata Yaqut dalam keterangannya Selasa (22/3).

Menurut dia, pemerintah Saudi sudah sangat serius dalam terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah haji. Termasuk pemanfaatan teknologi metaverse untuk manasik haji, merupakan langkah yang positif. Penerapannya sangat bagus dan bisa menghadirian pengalaman baru dalam kegiatan manasik haji. “Kami akan mencoba melakukan adaptasi dalam proses transformasi digital layanan haji. Terima kasih Pemerintah Saudi yang telah menginspirasi,” tuturnya.

Yaqut menegaskan, segala inovasi dalam pelayanan haji maupun umrah, dilakukan demi jamaah haji. Dia menjelaskan Kemenag juga menghadirian sejumlah inovasi dalam penyelenggaraan haji. Seperti mulai dibukanya pendaftaran haji secara online melalui aplikasi HajiPintar milik Kemenag.

Pameran haji dan umrah bertajuk Umrah atau Conference and Exhibition for Hajj and Umrah Services itu juga menarii sejumlah asosiasi travel haji khusus dan umrah dari Indonesia. Salah satunya adalah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).

Ketua Umum AMPHURI Firman M. Nur mengatakan pameran haji dan umrah itu merupakan wujud dari komitmen peningkatan layanan haji dan umrah oleh Saudi. Sebagai asosiasi travel haji khusus dan umrah, Firman mengatakan mereka juga akan terus meningkatkan kualitas layanan kepada jamaah.

Dalam kesempatan itu Firman menyambut baik keputusan pemerintah Saudi membuka kembali kedatangan jamaah haji dari luar negaranya. “Termasuk nanti juga untuk jamaah haji dari Indonesia,” katanya. Firman optimistis jamaah haji reguler maupun khusus dari Indonesia bisa kembali berangkat tahun ini.

Untuk mempersiapkan pengiriman jamaah hani khusus, Firman mengatakan sudah menjalin pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Termasuk dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. Selain itu mereka juga akan bertemu dengan otoritas terkait di Arab Saudi. Firman berharap penyelenggaraan haji reguler maupun haji khusus tahun ini berjalan lancar. Meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia maupun Arab Saudi belum benar-benar hilang. (jpg)

Tinggalkan Balasan