KENDARINEWS.COM — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Mainawa Buton diinstruksikan untuk mulai melihat peluang. Salah satu yang berpotensi besar menjadi lumbung pemasukan daerah adalah sektor tambang. Hal tersebut diungkapkan Bupati Buton, La Bakry. Menurutnya, mulai saat ini, Perumda sudah harus membangun komunikasi dengan para pemilik izin usaha pertambangan (IUP) untuk membicarakan kerja sama daerah.
“Perumda ini sudah harus membangun koordinasi dengan pemilik IUP. Minta saham minimal lima persen. Kelola sumber PAD, karena kita punya tambang besar tapi income ke daerah tidak maksimal,” kata La Bakry, Senin (21/3). Ia mengaku, dulu banyak Perda pungutan yang dibuat Pemerintah Daerah. Namun oleh Pemerintah Pusat, diperintahkan dicabut. Sehingga, mesti ada upaya lain agar pemasukan ke daerah tetap diperoleh tanpa harus melanggar aturan.

“Nah peluang tersebut ada di Perumda, kalau kerja sama itu bisa,” tambahnya. Menurut La Bakry, alangkah anehnya jika satu IUP menguasai 1.000 hingga 1.500 hektare lahan, tapi masyarakat tidak merasakan dampaknya melalui PAD itu. Jika Perumda join dengan perusahaan tambang, Ia sangat yakin perkembangan Buton akan melaju pesat. Sebab meski pelan, progres pemanfaatan aspal Buton terus meningkat. Sehingga akan ada waktunya aspal kembali berjaya. “Kalau jalan Kabungka-Lawele sudah selesai, Pelabuhan Nambo tuntas, bukankah itu momentum bagi kita semua,” tandasnya. (b/lyn)







































