KENDARINEWS.COM –Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menegaskan bahwa institusi kejaksaan di Indonesia tidak membutuhkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang ‘oon’ atau beloon, serta tidak memiliki prestasi. Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat meresmikan gedung dan fasilitas baru di lingkungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Selasa (16/9) sore.
Burhanuddin mengaku masih menemukan Kajari yang dinilai kurang kompeten, bahkan hanya mengandalkan kedekatan dengan atasan untuk mendapatkan jabatan.
“Sampai sekarang pun, saya pernah menemukan Kajari yang masih ‘oon’. Mohon maaf, masih ada Kajari yang dipaksakan naik karena pangkat atau karena saudara dan temannya siapa. Saya tidak mau lagi yang begitu. Saya hanya mau yang berprestasi dan punya otak,” tegas Burhanuddin dikutip dari cnn indonesia.
Ia juga menyoroti adanya oknum yang hanya fokus pada uang ketimbang membangun prestasi dan integritas.
“Sudah ‘oon’, enggak ngerti apa-apa, yang ngerti duit saja. Kita sedang membangun bank talent agar Kejaksaan dipenuhi orang pintar dan berintegritas,” katanya.
Burhanuddin menegaskan bahwa dirinya tidak akan memberi kesempatan promosi kepada orang yang sekadar memiliki kedekatan personal dengannya.
“Mengenal saya pun untuk apa? Kalau ‘oon’ atau beloon, saya tidak akan memberikan kesempatan. Yang saya berikan kesempatan adalah manusia adhyaksa yang pintar, punya integritas,” tandasnya.
Dalam arahannya, ia meminta seluruh kepala Kejati di Indonesia untuk mengusulkan calon Kajari berdasarkan prestasi dan kapasitas, bukan karena ewuh pakewuh atau sekadar kedekatan.
Burhanuddin menambahkan bahwa fokus utama Kejagung saat ini adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM), agar para jaksa berprestasi dan bertalenta tidak tenggelam karena kurangnya kesempatan.
“Banyak teman-teman yang pintar, punya talenta, tapi tenggelam karena usia atau tidak diberi kesempatan. Itu yang ingin saya benahi,” pungkasnya.(*)








































