KENDARINEWS.COM –Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kembali menemukan sejumlah titik tercemar zat radioaktif Cesium-137 di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Temuan ini merupakan hasil monitoring lanjutan usai indikasi awal cemaran radioaktif yang memicu kekhawatiran warga setempat.
Kabiro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Ishak, menyebut pemantauan dilakukan hingga radius lima kilometer dari titik temuan awal. “Dari hasil monitoring, ditemukan beberapa lokasi lain yang menunjukkan paparan radiasi cukup tinggi,” ujarnya, Selasa (9/9) dikutip dari cnn indonesia.
Sebagai langkah sementara, Bapeten bersama Polri dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memasang pembatas di area yang terdeteksi tercemar. Ketiga instansi ini juga tengah mendalami penyebab kontaminasi. Dugaan sementara, radiasi berasal dari proses peleburan logam di industri sekitar kawasan tersebut.
Pemeriksaan Kesehatan Warga
Seiring temuan itu, sejumlah warga yang tinggal dekat area terdampak menjalani pemeriksaan kesehatan di fasilitas medis, Rabu (10/9). Pemeriksaan meliputi tes darah dan pengecekan kondisi fisik secara menyeluruh.
“Cek darah sama kesehatan aja, biar dipastikan sehat semua. Jangan sampai ada yang kena imbas radiasi itu,” kata Heri Sanjaya, warga Desa Nambo, usai menjalani pemeriksaan.
Hal serupa disampaikan Saijam, warga Desa Babakan. Ia menyebut pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak paparan. “Ditanyai keluhan apa saja, lalu sampel darah juga diambil untuk diperiksa di laboratorium,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Cikande Moh Agus enggan berkomentar lebih jauh terkait pemeriksaan warganya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Bapeten.
Kaitan dengan Laporan FDA
Kasus ini mencuat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada 19 Agustus 2025 merilis laporan adanya kontaminasi radioaktif pada sampel udang beku asal Indonesia. Produk tersebut dilaporkan berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS) di Kecamatan Cikande.
Namun, berdasarkan pengukuran Bapeten, tidak ditemukan indikasi Cs-137 pada produk udang tersebut. Radiasi justru terdeteksi di sejumlah lapak besi bekas di sekitar kawasan industri.
Bapeten menegaskan penanganan dan penyelidikan akan terus dilakukan, termasuk pemulihan lokasi yang tercemar serta pemantauan kesehatan warga agar dampak paparan bisa dicegah sedini mungkin.(*)








































