Pembangunan Bendungan Bagong Tembus 77 Persen, Siap Jadi Penopang Pertanian Trenggalek

KENDARINEWS.COM –Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melanjutkan pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Proyek strategis nasional ini diharapkan menjadi penopang utama ketahanan air dan pangan, sekaligus pengendali banjir di wilayah setempat.

Bendungan Bagong memiliki kapasitas tampung 17,40 juta meter kubik dengan fungsi utama mengatur aliran Sungai Bagong. Air tersebut akan disalurkan ke Daerah Irigasi Bagong seluas 977 hektare, sehingga dapat mendukung produktivitas pertanian dan mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti bendungan menjadi kunci untuk mencapai swasembada pangan nasional.
“Ketika bendungan ini mulai mengalirkan air irigasi ke sawah, harapannya sederhana: padi tetap hijau meski hujan jarang turun, lumbung desa penuh, dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya, Rabu (27/8/2025) dikutip dari cnn indonesia.

Selain irigasi, bendungan multifungsi ini juga diproyeksikan menyuplai air baku sebesar 153 liter per detik untuk masyarakat di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, dan Bendungan. Fungsi lainnya termasuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong hingga 78,44 persen atau setara 85,6 hektare area terdampak di empat kecamatan.

Dibangun dengan tipe urugan zonal inti tegak setinggi 82 meter dan panjang 678 meter, Bendungan Bagong memanfaatkan sumber air dari Sungai Bagong dengan luas daerah aliran sungai 39,95 km². Proyek ini juga dirancang memberi manfaat tambahan berupa pariwisata air serta mendukung konservasi lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagong.

Saat ini, progres pembangunan bendungan yang dikerjakan sejak Desember 2018 itu telah mencapai 77,29 persen. Paket I, meliputi pembangunan bendungan utama, sudah berjalan 80,87 persen. Paket II yang mencakup bangunan pelimpah dan pengelak telah selesai 100 persen, sementara Paket III yang mencakup fasilitas operasi dan infrastruktur pendukung mencapai 39,39 persen.

Target penyelesaian bendungan ini ditetapkan pada 2028, dengan lokasi pembangunan berada di Desa Sengong dan Sumurup, sekitar 10 km dari pusat Kota Trenggalek.(*)

Tinggalkan Balasan