KENDARINEWS.COM –Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, merespons derasnya kritik publik terhadap lembaga legislatif, terutama desakan pembubaran DPR yang ramai di media sosial. Kritik ini mencuat setelah isu gaji dan tunjangan anggota dewan yang disebut mencapai ratusan juta rupiah kembali disorot masyarakat.
Sahroni menilai desakan membubarkan DPR merupakan pandangan keliru. Ia bahkan menyebutnya sebagai sikap tidak masuk akal.
“Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia,” ujar Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8) dikutip dari cnn indonesia.
Menurutnya, DPR memiliki fungsi vital dalam sistem demokrasi, seperti legislasi, pengawasan, dan representasi rakyat. Jika DPR dibubarkan, kata dia, roda pemerintahan justru akan pincang.
Meski begitu, politikus NasDem ini menegaskan bahwa kritik tetap dibutuhkan. Hanya saja, ia berharap masyarakat bisa menyampaikan dengan cara yang lebih konstruktif.
“Silakan kritik mau ngapain saja boleh. Tapi jangan mencaci maki berlebihan. Kita ini juga manusia biasa, bisa salah. Kritik itu harus memberi ruang untuk perbaikan,” tambahnya.
Respons OTT Wamenaker Noel
Selain soal kritik terhadap DPR, Sahroni juga menanggapi penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berbeda dengan sikapnya saat mengkritik OTT KPK terhadap Bupati Kolaka Timur, kali ini Sahroni justru memuji langkah KPK. Ia menyebut OTT terhadap Noel dilakukan sesuai prosedur karena disertai barang bukti transaksi.
“Saya apresiasi KPK karena kali ini tegas menyebut OTT, dan memang sesuai faktanya: ada orangnya, ada transaksinya, dan ada buktinya. Jadi sesuai definisi OTT yang sesungguhnya,” kata Sahroni.
Ia menambahkan, KPK tidak boleh pandang bulu dalam pemberantasan korupsi. Jika ada bukti yang kuat, siapapun yang terlibat harus diproses hukum.(*)








































