Kendarinews.com — Zohran Mamdani, politisi Muslim progresif asal Partai Demokrat, mencetak sejarah dengan memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk kursi Wali Kota New York. Kemenangan mengejutkan ini memicu reaksi keras dari Presiden AS Donald Trump, yang menyebut Mamdani sebagai “komunis gila 100%” dalam serangkaian unggahan marah di platform Truth Social.
Dikutip dari internatiol.sindownew, Mamdani, anggota dewan kelahiran Uganda dan putra imigran India, mengalahkan mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, dalam kontes yang dipandang sebagai pertarungan penting arah masa depan Partai Demokrat. Dengan 95 persen suara telah dihitung, Mamdani mengantongi 43 persen suara, sementara Cuomo tertinggal dengan 36 persen. Cuomo telah secara terbuka mengakui kekalahan.
Kemenangan Sejarah, Ancaman Xenofobia
Jika menang dalam pemilu November mendatang, Mamdani (33) akan menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York City. Kampanyenya yang menekankan isu-isu sosial seperti sewa terjangkau, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal berhasil menarik dukungan luas dari pemilih muda dan progresif.
Namun, kemenangan ini juga memicu gelombang kebencian. Mamdani menjadi sasaran ujaran kebencian, serangan Islamofobia, dan ancaman dari tokoh konservatif. Laura Loomer, tokoh media sayap kanan, menulis bahwa kota ini sedang menuju “9/11 jilid dua”, sementara aktivis konservatif Charlie Kirk membandingkan kemenangan Mamdani dengan tragedi 11 September 2001.
Putra Trump, Donald Trump Jr., menambahkan, “New York City telah jatuh,” sementara Trump sendiri mengolok Mamdani dengan kata-kata kasar: “Dia terlihat buruk, tidak terlalu pintar, dan didukung AOC+3 dan Chuck Schumer si senator Palestina.” (Catatan: Schumer sendiri sebenarnya beragama Yahudi, bukan Palestina.)








































