KENDARINEWS.COM–Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat dalam merespons bencana banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara (Konut). Atas arahan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, H. Asrun Lio, langsung turun ke lapangan untuk meninjau dampak banjir di beberapa titik terdampak, pada Minggu (6/4).

Dalam kunjungan ini, Sekda Sultra didampingi oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusuf, serta sejumlah Perangkat Daerah (PD) terkait.
Rombongan langsung menuju lokasi terdampak banjir, yakni Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, serta Desa Padalere Utama, Kecamatan Wiwirano.

Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, Sekda Sultra menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk segera memberikan solusi terhadap dampak banjir, khususnya di dua titik utama yang mengalami kerusakan parah. Ia menyoroti pentingnya pemulihan infrastruktur, mengingat Jalan Trans Sulawesi merupakan jalur vital bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

“Kondisinya sangat membutuhkan perhatian dengan segera. Untuk itu, dari hasil peninjauan ini, akan dilakukan sejumlah langkah tindak lanjut, termasuk pembangunan kembali infrastruktur, serta penanganan psikologis dan sosial bagi masyarakat terdampak,” ujar Jenderal ASN Sultra itu.
Dalam rangka mencari solusi terbaik, Pemprov Sultra telah menjadwalkan rapat koordinasi yang akan berlangsung pada Selasa, 8 April 2025, pukul 10.30 WITA di Kantor Gubernur Sultra.

“Rapat ini akan melibatkan Balai Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai guna membahas pembangunan jangka panjang, termasuk usulan pembangunan jembatan layang serta pembangunan jembatan belli sebagai solusi sementara,”jelasnya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak, Pemprov Sultra juga akan menyalurkan bantuan untuk meringankan beban warga. Bantuan yang akan diberikan melalui Dinas Sosial Provinsi Sultra mencakup, 1 ton beras, 110 kasur lipat, 110 terpal, 500 paket makanan siap saji, 110 selimut, dan 110 family kit.
Berdasarkan laporan Wakil Bupati Konawe Utara, jumlah masyarakat terdampak di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, mencapai 110 kepala keluarga (KK) atau sekitar 457 jiwa. Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara telah mengambil sejumlah tindakan, di antaranya menyediakan satu unit perahu/rakit/pincara secara gratis untuk keperluan mobilitas warga, menetapkan tarif penyeberangan darurat bagi kendaraan, yaitu Rp 300.000 untuk mobil dan Rp 50.000 untuk sepeda motor, dan mendirikan tenda bencana dan tenda keluarga bagi warga terdampak.
Sekda Sultra menyampaikan empati mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Konawe Utara dan berharap agar situasi ini dapat segera teratasi. Ia juga mengapresiasi berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada warga terdampak.
“Kami menyampaikan rasa keprihatinan dan empati mendalam atas bencana ini. Semoga persoalan ini segera teratasi, baik untuk jangka panjang maupun kebutuhan mendesak saat ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun masyarakat yang peduli terhadap kondisi ini,” pungkasnya.
Dengan langkah cepat yang telah diambil oleh Pemprov Sultra serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dampak banjir ini dapat segera ditangani dengan baik, sehingga masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. (rah)






































