KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Muna Barat (Mubar) telah menyepakati perjanjian kerja sama terkait pemenuhan stok beras. Kemitraan antara dua daerah itu, ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan Pj Bupati Mubar, Bahri. Dalam perjanjian itu disepakati, Konawe siap menyuplai beras untuk keperluan konsumsi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Mubar.
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa melalui Sekretaris Kabupaten (Sekab), Ferdinand Sapan, mengatakan, dari sisi pertanian, saat ini daerah tersebut mengalami surplus beras. Luas areal persawahan di Konawe, mencapai 45.500 hektare. Dalam setahun, petani memanen padi sebanyak dua kali. Bahkan pada sejumlah wilayah basis persawahan semisal di Kecamatan Tongauna, petani bisa melakukan panen padi tiga kali dalam setahun. “Jadi kondisi sekarang, memang kita kelebihan beras. Beras Konawe selalunya surplus,” ujar Ferdinand Sapan, kemarin.
Mantan Kepala BPKAD Konawe itu menuturkan, kerja sama terkait suplai pemenuhan beras di Mubar, sangat menguntungkan bagi Konawe. Selain memenuhi stok pangan khususnya beras di Mubar, disisi lain Pemkab Konawe mempunyai market untuk memasarkan produksi beras yang melimpah. “MoU ini nanti akan ditindaklanjuti lagi dengan perjanjian kerja sama (PKS) secara government to government (G to G). Nanti akan diurus lewat Dinas Ketahanan Pangan. Apakah itu nanti difasilitasi Bulog atau bagaimana, nanti di PKS-nya yang mengatur,” ungkapnya.
Ferdinand Sapan menambahkan, stok beras yang nanti disuplai ke Mubar, rencananya dikirim untuk memenuhi konsumsi beras sekira 2.500 ASN di wilayah pemekaran Kabupaten Muna tersebut. Jika masih berlebih, barulah sisanya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat di Mubar. “Jadi, prioritasnya untuk kebutuhan para ASN Mubar dulu. Kuota beras yang diminta Pemkab Mubar, sebenarnya sudah ada. Tapi nanti saya kroscek ulang supaya angkanya tidak salah,” bebernya.
Ferdinand menyebut, pengiriman beras ke Mubar tidak akan mengganggu pemenuhan konsumsi beras domestik bagi masyarakat Konawe. Konsumsi beras warga Konawe pun dipastikan aman, kendati saat ini sebagian irigasi terdampak revitalisasi Bendung Ameroro. Katanya, lahan persawahan tidak teraliri air akibat penutupan saluran irigasi tersebut, berjumlah sekira 6.000 hektare. Namun menurutnya, hal itu tidak akan begitu mempengaruhi suplai beras Konawe ke Mubar. “Sebab, Konawe ini punya lahan persawahan seluas 45.500 hektare. Jadi kalau yang terganggu ada 6.000 hektare, kita masih punya lahan persawahan yang masih beroperasi seluas 39.500 hektare,” tandasnya. (c/adi)







































