Konawe jadi Pionir Kebangkitan Ekonomi Sultra

KENDARINEWS.COM — Perekonomian masyarakat Konawe di bawah kendali Bupati Kery Saiful Konggoasa terus membaik. Indikatornya dapat diukur lewat grafik produk domestik regional bruto (PDRB). Meski diterpa Covid-19, PDRB Konawe tahun 2021 menunjukkan tren peningkatan. Yakni, 6,51 persen dari tahun sebelumnya diangka 6,42 persen. PDRB Konawe tahun 2021 menempati urutan teratas dari 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Konawe mengungguli Konawe Selatan kedua yakni 4,84 persen, serta Kolaka Timur diurutan ketiga dengan angka 4,83 persen. Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, capaian pertumbuhan PDRB Konawe merupakan hasil kerja kolektif pemerintah, swasta dan masyarakat setempat. Prestasi itu baginya bukan kerja Bupati semata, melainkan semua komponen anak bangsa di Konawe.

Katanya, pertumbuhan ekonomi di Konawe saat ini mengungguli pertumbuhan ekonomi Sultra maupun nasional. “Ada tiga hal yang kami lakukan agar perekonomian di Konawe tetap stabil. Ketiganya adalah belanja daerah, belanja swasta dan belanja rumah tangga. Kalau tiga ini stabil maka ekonomi kita juga akan terus meningkat,” ujar Kery Saiful Konggoasa.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat mengecek stok beras di gudang
Bulog Konawe

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Konawe Ferdinand Sapan menjelaskan, strategi membangun yang diterapkannya di Konawe, yakni berdasarkan prinsip dasar pembangunan yang merujuk pada Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah. UU tersebut memiliki tiga semangat, yakni meningkatkan pelayanan publik, daya saing daerah serta kemandirian daerah. Ferdinand Sapan menyebut, kemandirian daerah tersebut salah satunya diukur dari sejauhmana otoritanya mampu menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang kadang tak bisa diduga. “Termasuk risiko Covid-19 ini ataupun bencana alam lainnya. Kita masih kuat. Masyarakat kita masih mampu dari segi daya beli. Sektor manufaktur kita juga masih mampu berproduksi. Itu bedanya kita di Konawe dengan daerah lain di Sultra,” ungkap Jenderal ASN Konawe itu.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat melepas puluhan truk pengangkut beras Konawe yang didistribusikan di wilayah kepulauan Buton, beberapa waktu lalu.

Ferdinand menerangkan, Konawe merupakan daerah produksi sehingga dampak pandemi tidak begitu dirasakan oleh masyarakat. Sebagai daerah produksi, Konawe tak sekadar mengandalkan sektor pertanian saja. Melainkan, juga bertumpu pada sektor manufaktur sebagai penopang perekonomian di wilayah setempat. “Manufaktur itu ialah industri. Tapi bukan yang ada di kecamatan Morosi saja. Ada juga industri lain, seperti pengolahan. Termasuk sawit dan penggilingan padi. Itu kan industri pengolahan semua. Itu yang mendorong dan menopang angka pertumbuhan ekonomi kita di Konawe. Alhasil, dalam situasi seperti sekarang ini, kemampuan daya beli masyarakat kita di Konawe masih kuat,” tuturnya.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat meninjau areal persawahan di wilayahnya

Faktor lain yang membuat perekonomian di Konawe masih menggeliat, lanjutnya, yakni kebijakan politik penganggaran di Konawe yang sedikit berbeda dibanding daerah lainnya. Perbedaannya ialah fokus pemkab Konawe mendorong urusan pilihan dalam hal ini sektor pertanian agar mampu menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Ferdinand menyebut, dalam struktur APBD itu ada dua urusan. Yakni, urusan wajib dan urusan pilihan. “Urusan wajib, semua daerah harus melakukan itu. Termasuk didalamnya infrastruktur. Tetapi untuk urusan pilihan, masih ada daerah yang tidak concern kesitu. Bisa jadi urusan pilihan di suatu daerah itu hanya fokus membiayai belanja pegawai saja. Beda halnya di Konawe, urusan pilihan fokus pada mendorong sektor pertanian,” terangnya. (adi/adv)

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat meninjau areal persawahan di wilayahnya

Tinggalkan Balasan