Vaksinasi Anak di Kendari Baru 20,09 Persen

KENDARINEWS.COM — Jumlah anak usia 6 – 11 tahun yang tercatat menerima vaksin Covid-19 di Kota Kendari sekitar sekira 7.505 siswa. Capaian tersebut masih rendah, mengingat vaksinasi siswa di Kota Lulo ditargetkan sebanyak 37.352 anak.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Makmur menjelaskan masih rendahnya cakupan vaksinasi disebabkan masih adanya keraguan orang tua siswa terhadap pemberian vaksin. Padahal pemberian vaksin kepada anak sangat penting sebagai perlindungan dari paparan Covid-19 varian omicron yang telah merebak saat ini. “Ini tantangan, bagaimana kita menggandeng masyarakat dan juga pemerintah setempat untuk mensosialisasikan vaksinasi anak ini kepada orang tua, bahwa betapa pentingnya vaksinasi anak dalam mengahadapi lonjakkan Covid-19 saat ini,” kata Makmur, kemarin.

Seorang pelajar menerima vaksin Covid-19 di Pelataran Kantor Dinkes Kota Kendari. Pemberian vaksin penting bagi anak untuk melindungi mereka dari penularan Covid-19.

Meski seluruh peserta didik usia 6 – 11 tahun disarankan menerima vaksin lanjut mantan Asisten I Pemkot Kendari ini, akan tetapi bukan menjadi syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. “Pemberiannya semata-mata untuk melindungi siswa dari penularan Covid-19,” kata Makmur.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengaku capaian vaksinasi anak masih rendah. Hal itu disebabkan oleh belum diberikannya izin dari orang tua murid agar anaknya mendapatkan vaksin. “Masih ada orang tua yang belum yakin dengan vaksin. Ada kekhawatiran barang kali nanti habis divaksin nanti anaknya sakit dan sebagainya,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya dibantu Satgas Penanganan Covid-19 terus mengedukasi masyarakat, terutama para orang tua agar sekiranya memberikan restu agar anaknya mendapatkan vaksin. Itu penting mengingat anak merupakan salah satu kelompok yang memiliko resiko tinggi penularan wabah yang menyerang sistem pernapasan manusia itu. “Untuk meyakinkan mereka kami sudah bekerja sama dengan TNI/Polri, Camat, Lurah melalui Ketua RT/RW (Satgas Penanganan Covid-19) melakukan door to door. Berbagai macam cara kita lakukan agar bagimana anak yang notabennya jika mereka terpapar resiko (kematian)-nya itu cukup tinggi sehingga kita maksimalkan,” kata Rahminingrum. (b/ags)

Tinggalkan Balasan