Dosen Muda Fisip UHO Teliti Jurnalisme Inklusif di Sekolah Berkebutuhan Khusus Kendari

KENDARINEWS.COM- Sejumlah dosen dari Program Studi Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi Universitas Halu Oleo (UHO) tengah melaksanakan penelitian bertajuk “Jurnalisme Inklusif di Lingkungan Pendidikan Khusus: Analisis terhadap Praktik Komunikasi dan Representasi di SLB Kendari.”

Kegiatan penelitian yang berlangsung selama periode September hingga November 2025 ini menjadi wujud nyata kontribusi akademik UHO dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan serta mengembangkan praktik komunikasi yang inklusif dan berkeadilan di dunia media.

Penelitian ini diketuai oleh Muhammad Ismail, S.S., M.A, dengan anggota tim Indra Lestari, S.I.Kom., M.I.Kom, Deprianus Sarlis, S.I.K., M.AP, Trisusilo Raharjo, S.I.Kom., M.A, dan Lisa Arifuddin, S.I.Kom., M.I.Kom. Fokus penelitian diarahkan pada analisis penerapan prinsip jurnalisme inklusif di sejumlah media lokal di Kota Kendari, khususnya dalam hal komunikasi dan representasi terhadap penyandang disabilitas di lingkungan pendidikan khusus.

Sebagai langkah awal, tim peneliti melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara guna memperoleh data sebaran Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Kendari. Audiensi tersebut diterima langsung oleh J.H. Bawondes, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan riset serta memfasilitasi penyediaan data lokasi penelitian.

Berdasarkan data tersebut, tim peneliti kemudian melaksanakan kunjungan lapangan ke beberapa sekolah, seperti SLBN 2 Kendari, SLB Mandara, dan UPTD Penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, tim juga melakukan observasi dan wawancara dengan sejumlah media lokal untuk mengidentifikasi sejauh mana penerapan nilai-nilai inklusivitas dalam praktik peliputan dan pemberitaan.

Ketua tim peneliti, Muhammad Ismail, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana media lokal memahami dan menerapkan jurnalisme inklusif dalam kegiatan jurnalistik mereka.

“Kami ingin melihat sejauh mana media berperan dalam membangun ruang pemberitaan yang inklusif bagi semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Media tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial sebagai agen perubahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ismail menambahkan bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi lembaga media dan akademisi untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya perspektif inklusif dalam setiap proses pemberitaan. Ia menegaskan, jurnalisme inklusif tidak hanya menyoal akses bagi penyandang disabilitas, tetapi juga mengenai keadilan representasi dan empati dalam narasi media.

Selain berfokus pada analisis media, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran lapangan bagi mahasiswa Jurnalistik UHO agar memahami secara langsung penerapan konsep jurnalisme inklusif. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kurikulum pembelajaran sekaligus memperkuat orientasi riset yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman.

Melalui penelitian ini, tim berharap dapat menumbuhkan kesadaran baru di kalangan media lokal dan masyarakat tentang pentingnya inklusivitas dalam komunikasi publik. Temuan penelitian diharapkan tidak hanya berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan jurnalistik di UHO, tetapi juga menjadi landasan bagi media di Sulawesi Tenggara untuk menghadirkan ruang pemberitaan yang lebih ramah, adil, dan setara bagi semua kalangan.(Mg6)

Tinggalkan Balasan