KENDARINEWS.COM–Menyikapi keluhan petani terkait lambatnya penyerapan gabah hasil panen di beberapa wilayah, Bupati Konawe Selatan (Konsel) Irham Kalenggo bersama Kepala Kantor Wilayah Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) Benhur Ngkaimi menggelar pertemuan untuk mencari solusi cepat agar hasil panen petani dapat terserap dengan maksimal, Minggu (26/10).
Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025, Bupati Irham Kalenggo mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai lambatnya serapan gabah yang dikhawatirkan dapat merugikan petani, terutama di tengah melimpahnya hasil panen musim tanam kedua (MT II).
“Banyak keluhan yang masuk ke kami terkait gabah yang serapannya agak lambat. Oleh karena itu, saya langsung berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk mencari solusi agar serapan gabah dari petani bisa kembali lancar,” ujar Irham Kalenggo.
Irham menjelaskan, salah satu kendala utama adalah kapasitas gudang penampungan gabah yang tidak mampu menampung hasil panen petani di daerah dengan lahan sawah terluas ini. Selain itu, musim panen yang berlangsung serentak di berbagai wilayah juga turut menambah beban pada kapasitas gudang yang ada.
Sebagai langkah konkret, Irham Kalenggo dan Benhur Ngkaimi sepakat untuk mencari gudang tambahan guna mengatasi permasalahan ini. Pemkab Konsel sebelumnya telah menyerahkan dua gedung fasilitas untuk digunakan oleh Bulog Sultra sebagai gudang penampungan gabah.
Kepala Kanwil Bulog Sultra, Benhur Ngkaimi, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyerap gabah petani dengan harga yang sesuai ketetapan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Bulog menghadapi kendala kapasitas gudang yang sudah hampir penuh akibat stok gabah yang menumpuk.
“Kami akan menyerap gabah dari masyarakat sebanyak-banyaknya, tetapi kami juga harus menjaga harga di tingkat petani agar tidak turun drastis,” ujar Benhur Ngkaimi.
Benhur Ngkaimi menjelaskan bahwa kapasitas gudang di Sultra sebenarnya mencapai 36.000 ton, namun saat ini sudah menyimpan sekitar 80.000 ton gabah. Untuk itu, Bulog juga berencana untuk menyewa gudang tambahan, termasuk dua gudang bantuan yang diberikan oleh Pemkab Konsel secara gratis.
Lonjakan produksi gabah pada musim panen kali ini tercatat mencapai 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan musim sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tanam serentak di berbagai wilayah tanpa adanya antisipasi daya tampung yang memadai.
Untuk mengatasi kelebihan pasokan, Bulog berencana melakukan penyaluran gabah ke berbagai daerah di luar Sultra, seperti Papua, Ambon, dan Sulawesi Tengah, dengan pengiriman mencapai lebih dari 12.000 ton.
Selain itu, Benhur juga meminta dukungan pemerintah daerah agar pola panen petani bisa digilir, sehingga penyerapan gabah dapat dilakukan secara bertahap seiring dengan penyaluran bantuan pangan ke masyarakat.
Pertemuan ini merupakan langkah cepat dalam upaya menstabilkan serapan gabah dan menjaga harga di tingkat petani, sekaligus memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga di tengah tingginya hasil panen.
