KENDARINEWS.COM–Banyak orang menganggap mendengkur saat tidur sebagai hal biasa paling-paling hanya mengganggu pasangan atau teman sekamar. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kebiasaan ini bisa menjadi pertanda masalah serius, termasuk gangguan jantung, stroke, hingga komplikasi kehamilan.
Mendengkur umumnya disebabkan oleh hambatan di saluran pernapasan saat tidur, dan bisa dialami siapa saja. Namun, pria dan penderita obesitas disebut lebih berisiko karena kelebihan lemak di sekitar leher mempersempit jalan napas.
Selain itu, kondisi seperti kelainan bentuk hidung, sinusitis, pembesaran amandel, serta konsumsi alkohol berlebih juga bisa memicu dengkuran hebat saat tidur.
Apa Sebenarnya Bahaya Mendengkur?
Menurut berbagai studi medis, mendengkur kronis sering dikaitkan dengan obstructive sleep apnea (OSA), sebuah gangguan tidur serius di mana penderitanya berhenti bernapas selama beberapa detik secara berulang saat tidur. Dilansir dari alodokter, berikut sejumlah risiko penyakit yang bisa muncul akibat mendengkur:
- Gangguan Pernapasan
OSA dapat menyebabkan kadar oksigen dalam tubuh turun drastis dan memicu henti jantung mendadak saat tidur. - GERD (Asam Lambung)
Sleep apnea bisa menyebabkan otot lambung dan kerongkongan melemah, memicu naiknya asam lambung ke atas. - Sakit Kepala dan Insomnia
Kurangnya oksigen saat tidur menyebabkan kualitas tidur buruk, memicu sakit kepala kronis dan gangguan tidur. - Stroke
Dengkuran yang parah dapat menandakan penyumbatan pembuluh darah di otak dan meningkatkan risiko stroke secara signifikan. - Gangguan Irama Jantung (Aritmia)
Apnea tidur jangka panjang bisa menyebabkan pembesaran jantung, yang berujung pada gangguan detak jantung. - Komplikasi Kehamilan
Ibu hamil yang mengalami sleep apnea berisiko mengalami preeklamsia, serta masalah kesehatan pada janin.
Gejala Tambahan yang Harus Diwaspadai
Selain mendengkur keras, gejala lain yang bisa menyertai sleep apnea dan mendengkur berbahaya meliputi:
- Mengantuk berlebihan di siang hari
- Sulit konsentrasi dan mudah lupa
- Terbangun tiba-tiba dengan napas terengah
- Perubahan suasana hati (mood swing)
- Gangguan dalam hubungan karena suara dengkuran
Pemeriksaan dan Penanganan
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami dengkuran berat, terutama disertai gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan meliputi:
- Pemeriksaan fisik dan riwayat medis
- Sleep study (polysomnography)
- Foto rontgen, CT scan, atau MRI saluran napas
Penanganan bisa berupa:
- Menurunkan berat badan
- Terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
- Pembedahan (untuk memperbaiki saluran napas)
- Obat-obatan dan perubahan gaya hidup
Meningkatkan kualitas tidur dengan sleep hygiene seperti tidur teratur, menghindari alkohol, dan posisi tidur menyamping juga dianjurkan.(*)








































