Video Viral Ungkap Pesta Narkoba Pelajar, Orang Tua Diminta Lebih Waspada

KENDARINEWS.COM– Sebuah video yang beredar luas di media sosial telah menggemparkan Kota Kendari. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok pelajar SMP ternama di Kota Kendari tengah asyik mengonsumsi narkotika jenis sintetis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tembakau gorila.

Aparat kepolisian bergerak cepat setelah video tersebut viral. Sebanyak 15 pelajar berhasil diamankan. Empat di antaranya, yang terindikasi kuat sebagai pengguna, langsung dibawa ke Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Kendari untuk mendapatkan pembinaan intensif. Sementara itu, 11 pelajar lainnya diserahkan kembali kepada orang tua mereka setelah mendapatkan pembinaan di Polresta Kendari.

“Kami menganggap anak-anak ini sebagai korban. Mereka telah membuat pernyataan di hadapan polisi, guru, dan orang tua, berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” ujar Kasi Humas Polresta Kendari, Iptu La Ode Haridin, dengan nada prihatin.

Kepala Satresnarkoba Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir Musni, menambahkan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan peredaran tembakau gorila ini. Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelajar mengaku membeli barang haram tersebut melalui media sosial Instagram, dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu Rp50 ribu per linting.

Semantara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Kendari, Saemina, tak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini. “Kami sangat kaget dan prihatin. Ini adalah tamparan keras bagi dunia pendidikan di Kota Kendari,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat 12 siswi yang diduga terlibat dalam pesta narkoba tersebut. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya empat siswi yang terbukti positif menggunakan narkoba.

“Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Kendari. Empat siswi yang terbukti menggunakan narkoba telah diserahkan ke BNN untuk menjalani rehabilitasi,” jelas Saemina pada Selasa (23/9/2025).

Selain siswi, sejumlah siswa juga diamankan karena diduga mengonsumsi barang serupa. Pihak kepolisian telah memanggil orang tua para siswa untuk mendampingi mereka selama proses pemeriksaan. Langkah ini diambil sebagai pendekatan hukum yang humanis, sekaligus cara persuasif agar para pelajar tidak merasa dihakimi dan ditinggalkan.

Menyikapi peristiwa memprihatinkan ini, Saemina mengimbau seluruh keluarga untuk lebih aktif dalam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka. Ia menekankan bahwa pengawasan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

“Peran keluarga sangat krusial. Kami berharap orang tua benar-benar mengawasi pergaulan anak-anak mereka, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya dengan nada prihatin.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan bahaya narkoba yang mengintai generasi muda. Orang tua, sekolah, dan masyarakat perlu bersinergi untuk melindungi anak-anak dari ancaman narkoba, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi tumbuh kembang mereka.

Tinggalkan Balasan