KENDARINEWS.COM–Jengkol mungkin sering dicibir karena baunya yang menyengat. Namun, di balik aromanya yang khas, sayuran ini ternyata menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Bahkan, jengkol telah lama dikonsumsi di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.
Jengkol dapat diolah menjadi berbagai sajian lezat dari semur jengkol, jengkol balado, hingga jengkol goreng. Tapi di balik cita rasanya yang menggoda, jengkol juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, kalium, fosfor, serat, dan senyawa fenolik yang bersifat antioksidan.
Dilansir dari alodokter, berikut ini adalah 5 manfaat jengkol untuk kesehatan yang telah dikenal luas:
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jengkol mengandung vitamin C yang tinggi, yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu produksi sel darah putih dan meningkatkan kemampuannya dalam melawan infeksi, sehingga tubuh lebih tahan terhadap penyakit.
2. Melancarkan Buang Air Besar
Kandungan serat dan air dalam jengkol membantu melunakkan tinja dan memperlancar proses pencernaan. Ini membuat jengkol menjadi pilihan alami untuk mengatasi sembelit secara efektif.
3. Mengendalikan Tekanan Darah
Kalium yang ada dalam jengkol berfungsi mengontrol tekanan darah dengan menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan menurunkan ketegangan pada dinding pembuluh darah. Namun, penderita hipertensi tetap harus berhati-hati dengan cara pengolahannya—hindari menambahkan garam atau menggorengnya secara berlebihan.
4. Mengontrol Kadar Gula Darah
Serat dan kalium dalam jengkol juga membantu mengatur kadar gula darah. Serat memperlambat penyerapan gula, sementara kalium mendukung kerja insulin. Manfaat ini menjadikan jengkol cocok untuk penderita diabetes, selama dikonsumsi dalam jumlah wajar dan sebagai bagian dari pola makan sehat.
5. Menurunkan Risiko Kanker
Kandungan vitamin C dan senyawa fenolik dalam jengkol memiliki efek antioksidan yang kuat. Zat-zat ini membantu melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker.
Efek Samping: Waspadai Risiko “Kejengkolan”
Meski bermanfaat, jengkol juga bisa memicu masalah kesehatan bila dikonsumsi berlebihan atau tidak diolah dengan benar. Salah satu risiko utamanya adalah keracunan akibat asam jengkolat senyawa yang dapat membentuk kristal di ginjal dan saluran kemih.
Kondisi ini dikenal sebagai kejengkolan, yang gejalanya mirip batu ginjal: nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, mual, muntah, dan nyeri pinggang. Dalam kasus berat, kejengkolan bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
Untuk mencegah hal ini:
- Rebus jengkol terlebih dahulu hingga bau menyengatnya hilang. Ini membantu meluruhkan sebagian asam jengkolat.
- Batasi konsumsi, jangan makan jengkol dalam jumlah besar sekaligus.
- Minum banyak air putih setelah makan jengkol agar asam jengkolat larut dan keluar bersama urine.
- Jaga kebersihan mulut dan toilet, karena aroma khas jengkol bisa tertinggal cukup lama.
Jika Anda mengalami gejala tidak biasa setelah makan jengkol, seperti nyeri perut hebat atau gangguan buang air kecil, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Kesimpulan
Jengkol memang punya dua sisi: kaya manfaat jika dikonsumsi dengan bijak, tapi bisa berbahaya bila berlebihan. Jadi, jangan ragu menikmati jengkol sesekali, tapi pastikan pengolahannya tepat dan porsinya tidak berlebihan. Karena ternyata, si bau menyengat ini punya potensi besar untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.(*)








































