KENDARINEWS.COM–Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) resmi membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc.,Agric., dan diikuti ribuan mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun menyampaikan bahwa penyelenggaraan PKKMB tahun ini berlandaskan pada regulasi Kemendikti Saintek 2025 yang menegaskan bahwa PKKMB harus berlangsung bersih tanpa perpeloncoan serta bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun verbal.
“Sebagai bentuk komitmen, telah dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh Rektor, Dewan Kehormatan Akademik, para Wakil Dekan, Ketua Jurusan, dan pimpinan lembaga kemahasiswaan. Kami pastikan PKKMB di Unsultra menjadi ajang pembinaan, bukan ajang kekerasan,” tegas Prof. Andi Bahrun.
Agenda PKKMB berlangsung selama beberapa hari dengan menghadirkan narasumber internal kampus, narasumber nasional, hingga internasional. Beberapa tema utama yang dibawakan antara lain wawasan kebangsaan dari TNI, literasi digital dari pakar nasional, serta kuliah umum dari narasumber internasional, termasuk dari Tiongkok. Seluruh materi disampaikan secara virtual. “Tahun ini jumlah mahasiswa baru kurang lebih 1.500 orang. Namun, yang hadir dalam PKKMB hari pertama kurang lebih seribuan,” ungkapnya.
Mantan Ketua Univesitas Terbuka Kendari ini, juga menjelaskan bahwa kampus adalah rumah ilmu pengetahuan, rumah pengabdian masyarakat, dan rumah perjuangan ilmu. Karena itu, mahasiswa diharapkan tidak sekadar mengejar gelar, tetapi juga membangun integritas, daya kritis, kreativitas, semangat kewirausahaan, serta jiwa kepemimpinan visioner.
“Kami ingin lulusan Unsultra menjadi generasi tangguh, unggul, dan berkontribusi nyata bagi daerah, bangsa, dan negara, baik sebagai akademisi, politisi, wirausahawan, guru, maupun profesional di berbagai bidang,” jelasnya.
Tahun ini, mahasiswa baru Unsultra datang dari berbagai penjuru Nusantara, mulai dari Medan, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, Palembang, hingga Riau. Kehadiran mereka juga didukung program beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui program SDM Sawit.
Salah satu penerima beasiswa, Argha Ario Hutomo, mengaku awalnya sempat ragu berkuliah jauh dari kampung halamannya di Tangerang. Namun, ia akhirnya mantap memilih Unsultra dan merasa betah.
“Disini suasananya sangat menyenangkan. Saya bertemu teman-teman dari berbagai daerah, belajar arti pertemanan, dan merasakan perhatian dari dosen serta pimpinan kampus. Karena mendapat beasiswa, saya merasa punya tanggung jawab lebih untuk belajar sungguh-sungguh dan ingin lulus dengan baik,” beber Argha.
Ia juga menambahkan bahwa Unsultra memiliki banyak prestasi membanggakan, termasuk di bidang pertambangan dan lomba tingkat nasional. “Semakin banyak prestasi kampus, semakin besar rasa bangga saya menjadi bagian dari Unsultra,” tambahnya. (win)








































