KENDARINEWS.COM– – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Islam (LPEKIN) menggelar Bincang Bisnis yang penuh inspirasi dan edukasi. Acara yang dihelat pada Jumat (12/9/2025) di Rumah Makan (RM) Bang Awal, Kendari, ini membangkitkan semangat baru untuk mencetak pengusaha muda dan menggairahkan ekonomi umat!
Dalam rangka memperingati HUT ke-48 BKPRMI, kegiatan ini diikuti oleh pelaku UMKM, mahasiswa, dan remaja masjid dari berbagai penjuru Kota Kendari. Direktur LPEKIN BKPRMI Sultra, Muh. Butsiadi, membuka acara dengan semangat, menyampaikan tema tahun ini: “Gerakan Membangun Ekonomi Masjid Menuju Indonesia Emas.”
“Berbagi ilmu dan pengalaman kepada remaja, majelis taklim, serta pelaku UMKM adalah langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi umat,” ujarnya. Butsiadi menambahkan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin untuk memperluas jejaring ekonomi umat di kalangan generasi muda.
BKPRMI Sultra berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi berbasis masjid dan kepemudaan. “Harapannya, akan lahir lebih banyak pengusaha muda yang tangguh dan mandiri,” ungkapnya penuh harap.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama: Muh. Kasir dari Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kota Kendari, yang membahas pentingnya branding dan niat kuat dalam berwirausaha, serta Owner RM Bang Awal, yang berbagi kisah perjuangannya membangun usaha dari nol.
Bang Awal, dengan gaya khasnya, menceritakan bagaimana ia memulai usahanya dari sebuah gerobak bekas hingga memiliki beberapa cabang rumah makan. “Perjalanan saya penuh liku, tapi dengan ketekunan, menjaga kualitas, pelayanan, dan terus berinovasi, perlahan usaha ini tumbuh,” kisahnya, memotivasi para peserta.
Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi, aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan menggali pengalaman langsung dari para narasumber. Banyak yang mengaku termotivasi dan mendapatkan wawasan baru untuk memulai bisnis mereka sendiri.
BKPRMI Sultra berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata dalam penguatan ekonomi berbasis masjid dan menjadi bagian dari kontribusi pemuda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Inilah langkah kecil dengan dampak besar. Kita ingin masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat,” pungkasnya.
