Nelayan Bokori Rintis Kemandirian Pangan dengan Sistem IMTA Ala FPIK UHO

KENDARINEWS.COM-– Kabar baik datang dari Desa Bokori, Konawe! Para nelayan di sana mulai merintis kemandirian pangan dengan menerapkan teknologi Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) atau budidaya multi-komoditas dalam satu wadah. Program inovatif ini digagas oleh dosen dan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bersama Universitas Muhammadiyah Kendari, melalui skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Ketua Tim Pengabdian, Prof. Dr. Asriyana, menjelaskan bahwa program ini bertujuan agar nelayan Desa Bokori tidak hanya bisa memanen ikan, tetapi juga mampu mengolah dan memasarkan hasil panennya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami ingin nelayan memiliki kemampuan yang lebih luas, tidak hanya sebatas menangkap ikan, tapi juga mengolah dan memasarkannya,” ujarnya.

Dr. Yusnaini, anggota tim, menambahkan bahwa sistem IMTA memungkinkan nelayan untuk membudidayakan berbagai komoditas seperti ikan, rumput laut, abalon, dan teripang secara bersamaan.

“Sistem ini sangat efisien karena memanfaatkan ruang secara optimal, mengurangi limbah budidaya, menghasilkan panen yang beragam, dan menjaga kelestarian ekosistem. Rumput laut bisa menjadi sumber pakan bagi abalon, dan sisa pakan yang mengendap bisa dimanfaatkan oleh teripang,” jelasnya.

Selain teknologi budidaya, nelayan juga mendapatkan pelatihan pascapanen dan pemasaran. Program ini melibatkan 24 mahasiswa Fakultas Perikanan UHO yang terjun langsung ke lapangan dan diterapkan pada dua kelompok mitra, yaitu Kelompok Langkoe dan Kelompok Usaha Bersama. Kegiatan ini berlangsung selama dua bulan, dimulai sejak Juli 2025.

Dr. Ermayanti dan Dr. Nurcayah, anggota tim lainnya, mengungkapkan bahwa program ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian pangan dan daya tahan ekonomi masyarakat pesisir Bokori.

“Ke depan, Pulau Bokori tidak hanya dikenal sebagai ikon wisata, tetapi juga sebagai pusat budidaya berkelanjutan,” kata salah seorang mahasiswa KKN. “Dengan program ini, nelayan tidak lagi bergantung pada satu jenis ikan, tapi bisa mandiri pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga.”

Sekdes Bokori, Rusdin, S.Kom, dan perwakilan kelompok mitra, Rahman, menyambut baik program ini dan berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Bokori.

Tinggalkan Balasan