KENDARINEWS.COM–Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi masalah. Ada yang memilih terbuka dan bercerita, ada pula yang memutuskan untuk diam dan memendam semuanya sendiri. Namun, terlalu sering memendam emosi justru bisa menjadi “bom waktu” bagi kesehatan mental dan fisik.
Meski tampak tegar dari luar, orang yang suka memendam masalah menyimpan pergolakan batin yang tak terlihat. Memahami ciri-ciri orang yang memendam masalah penting agar kamu bisa segera mengambil langkah yang tepat, baik untuk diri sendiri maupun orang terdekat.
6 Ciri-Ciri Orang yang Sering Memendam Masalah
Berikut adalah beberapa ciri orang yang sering memendam masalah yang dilansir dari hellosehat:
1. Jarang Bercerita Tentang Masalah Pribadi
Mereka enggan membagikan cerita, bahkan kepada sahabat terdekat. Alasan umumnya adalah takut dianggap lemah, tidak ingin membebani orang lain, atau khawatir dihakimi. Akibatnya, mereka hanya membicarakan topik ringan dan menjaga jarak secara emosional.
2. Tampak Kuat di Luar, Tapi Rapuh di Dalam
Sering kali, orang yang memendam emosi tampak “baik-baik saja” dari luar. Mereka terlihat tangguh dan mandiri. Namun, di balik itu, mereka bisa mengalami kecemasan, keraguan, dan rasa tidak percaya diri yang mendalam.
3. Menghindari Topik Emosional
Mereka cepat-cepat mengalihkan pembicaraan jika topiknya terlalu pribadi atau menyentuh sisi emosional. Hal ini biasanya berakar dari pengalaman masa lalu, seperti pernah disepelekan atau tidak divalidasi ketika mencoba terbuka.
4. Mengalami Keluhan Fisik Tanpa Sebab Medis Jelas
Perasaan tertekan yang dipendam bisa muncul dalam bentuk keluhan fisik, seperti:
- Sakit kepala atau nyeri punggung
- Susah tidur atau justru tidur berlebihan
- Berat badan naik/turun drastis
- Tubuh terasa lemas terus-menerus
Ini dikenal sebagai gangguan psikosomatis, di mana tekanan emosional menimbulkan gejala fisik.
5. Mudah Marah dan Cemas Tanpa Sebab yang Jelas
Mereka mungkin terlihat mudah tersinggung atau meledak-ledak. Padahal, ini adalah bentuk pelampiasan dari tekanan emosional yang tidak pernah tersalurkan dengan sehat. Kemarahan menjadi “perisai” untuk menyembunyikan luka batin yang belum sembuh.
6. Menarik Diri atau Terlalu Sibuk
Mereka bisa menjadi sangat tertutup, menghindari kegiatan sosial, dan memilih menyendiri. Atau sebaliknya, mereka menyibukkan diri secara berlebihan untuk menghindari berhadapan dengan emosi yang sulit. Ini disebut emotional avoidance.
Mengapa Ini Perlu Diwaspadai?
Memendam masalah = memendam emosi. Jika dibiarkan, ini dapat menyebabkan:
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Hubungan sosial yang renggang
- Meledaknya emosi secara tiba-tiba
- Penurunan kualitas hidup secara keseluruhan
Apa yang Bisa Dilakukan?
- Kenali emosi yang kamu rasakan tanpa menghakimi diri sendiri.
- Berceritalah pada orang terpercaya, bukan untuk mencari solusi, tapi untuk merasa didengar.
- Pertimbangkan konseling psikologis jika beban terasa terlalu berat untuk ditangani sendiri.
- Dukung orang terdekat yang menunjukkan tanda-tanda memendam masalah, dan dorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika perlu.(*)








































