KENDARINEWS.COM— Pembangunan jembatan Buton-Muna terus berlanjut. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Kasatker P2JN) Pemprov Sultra, Hengky Hermawan, menjelaskan proyek ini memasuki tahap finalisasi desain.
Jembatan ini diproyeksikan menjadi jembatan bentang terpanjang di Asia Tenggara, sehingga memerlukan prosedur ketat sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2022.
Salah satu tahapan penting yang telah selesai adalah pengujian desain di terowongan angin (wind tunnel) pada tahun 2024. Tahun ini, desain akan diverifikasi oleh tim ahli jembatan khusus.
Estimasi biaya konstruksi berdasarkan kajian tahun 2021 mencapai Rp6,1 triliun. Namun, angka ini diperkirakan akan meningkat karena perubahan harga material dan penyesuaian teknis.
Setelah desain disetujui, akan diusulkan penganggaran untuk persiapan konstruksi fisik. Konstruksi direncanakan selama empat tahun dengan skema anggaran multi-years.
Pihak Kasatker P2JN akan terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan pemerintah daerah untuk memastikan seluruh tahapan sesuai ketentuan. Proyek ambisius ini menjanjikan konektivitas yang lebih baik antara Pulau Buton dan Muna, namun membutuhkan investasi yang sangat besar.
