KENDARINEWS.COM-— Sulawesi siap menjadi pusat konektivitas nasional, hal itu dikatakan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, dalam Seminar Nasional “The Legend of Pongtiku” di Rantepao,Senin (7/7).
Ia mengungkapkan visi besar Pulau Sulawesi sebagai tulang punggung Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan.
Dalam paparannya yang bertajuk “Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan”, Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan bahwa posisi geografis Sulawesi yang berada di jantung kepulauan Indonesia menjadikannya simpul penting dalam poros ekonomi timur–barat Nusantara. “Sulawesi bisa menjadi jembatan penghubung logistik, perdagangan, dan budaya antarwilayah,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Pangdam Hasanuddin itu menekankan pentingnya pendekatan pembangunan yang terintegrasi lintas sektor. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Sulawesi Tenggara—baik di bidang pertambangan, perikanan, pertanian, termasuk pariwisata—perlu dikelola secara terpadu demi mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. “Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus terhubung dengan sektor-sektor lain dan membuka akses terhadap wilayah hinterland,” jelasnya.
Konsep pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan se-Pulau Sulawesi yang diusung mengedepankan pengembangan berbasis kawasan, meliputi terintegrasi dalam aspek infrastruktur dasar, berkelanjutan dalam konteks sosial budaya serta peningkatan kualitas SDM lokal, dan dukungan terhadap ekonomi kreatif. Gubernur Sultra juga menyoroti perlunya sinergi lintas pemerintahan dan kolaborasi dengan pelaku usaha dalam membangun kawasan pariwisata unggulan.
Dalam forum ini juga dicapai kesepakatan bersama yang ditandatangani Gubernur Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara serta perwakilan dari Gubernur Sulawesi Selatan untuk memperkuat sinergi regional. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk komitmen bersama untuk mendorong pengembangan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan se-Pulau Sulawesi.
Hal-hal yang ditegaskan dalam komitmen ini ialah mengembangkan kawasan pariwisata unggulan secara kolaboratif; mendorong konektivitas lintas provinsi; dan memperkuat peran Sulawesi sebagai simpul utama pembangunan kawasan timur Indonesia.
Komitmen Bersama ini menjadi langkah konkret untuk membangun tata kelola pembangunan berbasis kemitraan antarwilayah, sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi Sulawesi dalam menyongsong 100 tahun Republik Indonesia.
Gubernur Andi Sumangerukka berharap agar momentum ini menjadi tonggak awal bagi Sulawesi untuk tidak sekadar menjadi penonton, melainkan aktor utama dalam peta pembangunan nasional. “Inilah saatnya Sulawesi untuk ambil peran strategis dan tampil sebagai poros penting dalam Indonesia yang maju dan berdaulat,” tegasnya.
Seminar ini turut dihadiri oleh beberapa pembicara, diantaranya Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus Lumbaa, Gubernur Kalimantan Utara Brigjen Pol (Purn.) Zainal Arifin Paliwang, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI Budiman Sudjatmiko, M.Sc, M.Phil dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Toraja Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran, SE.,M.Si.,Ak.,CA. serta beberapa komunitas masyarakat adat.(*)






































