Pemprov, BPBD Sigap Beri Bantuan Warga Terdampak Banjir di Konut

KENDARINEWS.COM—Banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara, khususnya di Desa Samandete, Kecamatan Oheo, hingga menyebabkan terputusnya akses transportasi, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada Minggu (6/4), Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sultra, Asrun Lio, Kepala BPBD Sultra Muhammad Yusup bersama rombongan meninjau langsung kondisi jalan Trans Sulawesi yang terdampak banjir di Desa Samandete.

Kondisi pasca banjir di Konut (foto/Kiki Andipati)

Kehadiran rombongan Pemprov Sultra disambut oleh Wakil Bupati Konawe Utara, H. Abuhaera, beserta jajarannya. Mereka langsung turun ke lokasi dan melihat secara langsung kondisi jalan yang masih tergenang. Terlihat antrean panjang kendaraan yang belum bisa melintas, sementara jasa penyebrangan menggunakan “pincara” masih digunakan oleh warga

Selain meninjau Desa Samandete, rombongan juga mengunjungi wilayah terdampak banjir lainnya, yakni Desa Padalere Utama di Kecamatan Wiwirano.

Dalam kunjungannya, Asrun Lio menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Utara yang telah sigap memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Hari ini kami meninjau langsung wilayah-wilayah terdampak banjir di Konawe Utara. Hasil kunjungan ini akan kami laporkan kepada Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, sebagai bahan pertimbangan untuk langkah lanjutan,” ujar Asrun Lio.

Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Sultra akan menjadwalkan pertemuan dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sultra, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sultra, dan kementerian terkait untuk merumuskan solusi jangka panjang dalam penanganan banjir di Konawe Utara.

“Kami akan mengupayakan solusi konkret, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Untuk solusi jangka pendek, Pemprov telah menginstruksikan Dinas PUPR bersama BPJN untuk membangun jembatan bailey sebagai akses sementara,” jelasnya.

Menurut Asrun, mitigasi banjir yang komprehensif memerlukan perbaikan sarana dan prasarana secara bertahap dengan pendekatan strategis dan terstruktur.

Sementara itu, Wakil Bupati Konawe Utara, H. Abuhaera, memaparkan berbagai langkah cepat yang telah dilakukan oleh Pemkab Konut, antara lain penyaluran bantuan sembako kepada ratusan warga terdampak, serta pengerahan tim gabungan dari BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TNI, dan Polri.

“Sebelum Lebaran, kami sudah mendistribusikan sembako ke warga di Desa Padalere Utama, Kecamatan Wiwirano, dan Desa Samandete, Kecamatan Oheo,” kata Abuhaera di hadapan Sekprov Sultra.

Ia juga mengungkapkan bahwa tarif jasa penyebrangan pincara telah disepakati bersama para pemilik jasa dengan melibatkan pihak Polres dan Kodim Konut, guna menghindari tarif yang memberatkan masyarakat.

“Kehadiran Sekda Sultra dan jajaran di Konut diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama, guna merumuskan solusi jangka panjang dalam penanganan banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sultra, Muhammad Yusup menjelaskan sejauh ini, pihaknya telah mendapat informasi dari Pemkab Konut, terkait warga terdampak banjir. Jumlahnya mencapai 110 kepala keluarga (KK).

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak banjir, Pemprov menyalurkan bantuan untuk meringankan beban warga,” ujar Muh Yusup.

Secara teknis, lanjut dia, penanganan psikis dan sosial bagi masyarakat terdapat banjir akan diberikan bantuan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra. Bantuan itu mencakup: 1 ton beras, 110 kasur lipat, 110 terpal, 500 paket makanan siap saji, 110 selimut, dan 110 family kit. Sekda Sultra.

Sementara itu Ruas jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terputus akibat banjir yang melanda Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, sejak pertengahan Maret 2025.

Sudah sebulan, air terus menggenangi ruas jalan sepanjang 500 meter, dengan ketinggian mencapai 2 meter. Kondisi tersebut memaksa pengguna jalan untuk menggunakan rakit milik warga demi menyeberang, dengan biaya yang cukup tinggi. Beberapa insiden dilaporkan terjadi, termasuk kendaraan yang jatuh dari rakit saat melintasi genangan.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae meninjau langsung lokasi jalan putus. Ia mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk memastikan percepatan pembangunan infrastruktur vital yang terdampak banjir.

Ridwan menyebut pemerintah berencana membangun jalan layang dan jembatan Bailey sebagai solusi. “Kita tetap upayakan agar proyek ini bisa diprioritaskan tahun ini,” tegasnya.

Ia juga akan melobi Kementerian PUPR, selaku mitra Komisi V DPR RI, agar proyek ini masuk dalam prioritas pembangunan nasional. Ridwan mengingatkan pentingnya penanganan hulu, seperti penghijauan, agar banjir tidak terus berulang.

“Biar kita sudah bikin jembatan lagi, kemudian kita keruk untuk memperdalam airnya, tapi kalau hulunya tidak teratasi dengan baik, hutan akan gundul terus menerus. Pasti tidak akan pernah berhenti persoalannya,” katanya.

Ia berharap Pemkab Konawe Utara dan Pemprov Sultra bersatu mendesak percepatan pembangunan jembatan layang agar mobilitas masyarakat kembali normal. “Kalau 2025 tidak bisa, maka di tahun 2026. Harus ada kolaborasi antara Pemkab dan Pemprov yang diharapkan bisa mempercepat prosesnya,” tambah Ridwan.

Tinggalkan Balasan